BRANDA.CO.ID – Panen raya periode pertama tahun 2023 telah dimulai di sejumlah daerah, tak terkecuali di wilayah Cianjur dan Sukabumi.
Untuk mengantisipasi anjloknya harga gabah petani di panen raya tahun ini, Perum Bulog Sub Divre Cianjur telah bersiap untuk menyerap gabah atau beras petani semaksimal mungkin.
“Menghadapi musim panen ini kami sudah menerima perintah dan telah bersiap untuk menyerap gabah dan beras petani,” kata Wakil Kepala Bulog Sub Divre Cianjur, Sandi Tyo Pratama, saat ditemui di Kantornya, Rabu (15/3/2023).
Penyerapan gabah dan beras petani di panen raya ini pun sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor: 62/KS.03.03/K/3/2023 tentang Fleksibilitas Harga Gabah Atau Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
“Untuk di semester pertama ini kami menargetkan penyerapan kurang lebih sebanyak 5000 ton,” terang dia.
Target 5000 ton di semester pertama ini, lanjut Sandi, merupakan target minimum. Artinya, kita siap menyerap gabah dan beras petani sebanyak mungkin.
“Penyerapan 5000 ton ini target minimum, kalau mencapai 6000 atau 7000 ton lebih baik lagi,” sebut dia.
Sandi menuturkan, Perum Bulog Sub Divre Cianjur memiliki wilayah kerja Cianjur, Kota dan Kabupaten Sukabumi, Kota dan Kabupaten Bogor, dan Depok.
“Tapi, biasanya untuk wilayah penyerapan lebih terkonsentrasi di Cianjur dan Sukabumi, karena panen lebih banyak terjadi di sini,” terang dia.
Sandi menambahkan, Perum Bulog Sub Divre Cianjur dangat terbuka untuk petani yang ingin menjual gabah atau berasnya. Namun, tentunya ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.
Diantaranya, berbentuk perusahaan CV, PB atau PT, dan melampirkan persyaratan seperti Akta Pendirian, NIB, KTP Pemilik, NPWP, No Telepon dan Rekening BRI.
Kemudian, Gapoktan dengan melampirkan persyaratan berupa Akta Pendirian, Surat Rekomendasi dari Dinas Pertanian, KTP Pengurus, NPWP, No Telepon, dan Rek.BRI
“Kami sangat terbuka untuk setiap petani. Intinya, yang siap melengkapi persyaratan pasti akan kami terima,” tandasnya.***
