Tetap Khusu, Warga Terdampak Gempa Laksanakan Shalat Terawih Pertama di Mesjid Darurat

Warga terdampak gempa melaksanakan shalat terawih pertama di mesjid darurat. (Foto: branda.co.id)
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Shalat terawih pertama bulan Ramadhan tahun ini sedikit berbeda dari tahun – tahun sebelumnya.

Sebab, sejumlah mesjid yang sedianya digunakan untuk shalat terawih tinggal hanya puing akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi pada 21 November 2021 lalu.

Seperti yang dirasakan ketika solat teriwih di Mesjid Jami Miftahul Khoer, Kampung Garogol,  Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Masyarakat, yang biasanya berjamaah di mesjid yang berukuran lebar 12 meter dan panjang 13 meter. Kini melaksanakan shalat terawih  di Mesjid darurat  bertahan bambu, berdinding terpal dan beratapkan asbes.

Iis Sadiyah (50), salah satu Jemaah Mesjid Miftahulkhoer Kampung Garogol,  mengatakan, walau harus berjamaah solat tarawih di mesjid darurat, tidak mengurangi kekhusuan dalam beribadah solat terwaih.

“Alhamdulilah kami semuanya masih khusuk,” ungkap Iis sambil tersenyum tersipu, menyembunyikan kesedihannya, saat dipinta keterangan usai berjamaah, Rabu (22/03/2023).

Iis juga menceritakan, sahur pertamanya akan  tetap di hunian sementara atau di tenda bersama keluarga.

“Ya walaupun kondisinya masih seperti ini, kita tetap bersyukur bisa sahur di tenda bersama,” tuturnya.

Aktifitas bulan ramadhan di Mesjid darurat Miftahulkhoer, Kampung Garogol, saat ini berjalan normal, salat berjamaah lima waktu serta salat tarawih, selepas berjamaah shalat tarawih juga terdengar tadarus Al-Qur’an remaja dan bapak-bapak.

Deden Ahmad Junaedi (35), Pengurus Masjid Jami Miftahulkhoer, menuturkan jemaah mesjid tersebut terdiri dari tiga ke RT an, dengan jumlah jemaah kurang lebih 250 kepala keluarga.

Ustad Deden mengutarakan perasaanya,  terawih pertama Ramadhan ini tetap berkesan, bahkan menurutnya momen ini cukup menjadi pelajaran baginya utuk menengadahkan kedua tangan bersama jamaah yang lain untuk tetap tegar mensyukuri kenyataan yang ada.

“Kami dan yang lainnya di malam pertama ramadhan tahun ini menjalani dengan penuh kesan, dan pelajaran yang penting,” katanya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist