Peringati Hari TBC, Penabulu-STPI Kabupaten Cianjur Ajak Masyarakat Aktif Periksa Ke Puskesmas

Penabulu-STPI Kabupaten sosialisasikan penyakit TBC ke masyarakat, Sekolah, dan Pondok Pesantren.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Implementing Unit (IU) Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI Kabupaten Cianjur, peringati hari penyakit Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2023 dengan serangkaian kegiatan.

Peringatan HTBS 2023 yang dilaksanakan Penabulu-STPI Kabupaten Cianjur dimulai sejak Rabu sampai Jumat (14/4/2023).

Serangkaian kegiatan yang diandakan diantaranya, ngabuburit dan buka bersama kader komunitas, pembentukan kader baru,  investigasi,  dan skrining ke sekolah hingga Pondok Pesantren.

Staf Program IU Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI Kabupaten Cianjur Ismat Nasrulloh mengatakan, rangkaian kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC.

“Penyakit TBC, mungkin sudah familiar dikalangan masyarakat, namun dengan berbagai istilah baru, ada yang menyebut penyakit kape atau kanker paru-par, ada yang menyebut paru-paru basah, padahal itu sama yaitu penyakit TBC,” terang dia.

Ismat  menjelaskan, situasi penyakit TBC di Indonesia sat ini menempati peringkat kedua sebagai negara dengan beban TBC tertinggi di dunia setelah India.

“Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Global Tuberculosis Report 2022 menyatakan bahwa tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu ancaman kesehatan dunia,” terangnya.

Jika di perinci dari data yang ada, lanjut Ismat, diperkirakan terdapat 562.049 penduduk Indonesia menderita TBC tahun 2019.

Dengan jumlah 92.700 orang meninggal akibat TBC, atau sekitar 11 orang meninggal akibat TBC per jam.

Namun, masih kata Ismat, penyakit TBC bisa disembuhkan dan dicegah dengan pengobatan Tuberkulosis dan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Ke Puskesmas terdekat.

“Untuk itu kami mengajak masyarakat agar mau memeriksakan dahak ke puskesmas dengan pelayanan gratis,” tuturnya.

Ismat menuturkan,  komunitas nya membentuk kader di puskesmas untuk menggiatkan kembali keterlibatan masyarakat guna meningkatkan pelayanan untuk penyakit TBC.

“Kader yang di bentuk di 29 PKM se Cianjur ini dalam hal membantu pemerintah, melakukan kunjungan langsung ke masyarakat untuk menjangkaunya, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan TBC dengan mudah,” ungkapnya.

Tak lupa, Ismat juga mengajak semua lapisan masyarakat, untuk terlibat aktif dalam mendukung pencapaian Eliminasi TBC 2030.

“Kami mengajak semua unsur yang bada di Kabupaten Cianjur, baik pemerintahan daerah, pemerintahan desa, agar terlibat aktif visi kemenkes RI yaitu Eliminasi TBC 2030, seperti halnya penanganan penyakit Covid-19 lalu,” pungkasnya. (Isn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist