Haul ke-51, Mengenang Perjuangan Mama Bagogog Sebagai Pemuka Agama di Mande – Cianjur

Penziarah memanjatkan do'a dan bacaan dalam haol ke 51 Mama Bagogog, Kademangan, Mande, Senin (15/05/23).
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Ratusan jemaah dari berbagai pelosok Cianjur memadati Pondok Pesantren At-Tuhamah di Kampung Babakan Paweunang, Desa Kademangan, Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur.

Ratusan jemaah tersebut bermaksud berziarah dan mengikuti peringati Haol ke-51 Mama KH. Hasan Musthofa yang lebih akrab disapa Mama Bagogog, Senin (15/5/23).

Mama Bagogog adalah putra ke tiga dari pasangan KH. Hasbullah dan Hj. Aisyah, beliau tutup usia di Cianjur pada 1972 atau di usia 63 tahun.

Beliau juga adalah kakak sekaligus guru dari KH. Djalaludin Mahali (Mama Cicantu) Pendiri ponpes Istiqlal Al-islamy.

Cucu dari Mama Bagogog yang juga sesepuh ponpes At-tuhamah  Ustad Muhsin Musthofa menceritakan, semasa hidupnya beliau selalu diisi dengan khidmah kepada Islam pun penuh dengan keteladanan yang patut ditiru generasi masa kini.

“Dalam mengajar ilmu kepada santrinya, Mama selalu sabar, tawakal, istiqomah dan  lillahi Taala. Tiap hari mengajarkan santri berbagai kitab kuning tanpa lelah,” tuturnya.

Ustad Muhsin melanjutkan, Santri yang datang untuk menimba ilmu atau mondok di pesantren Mama Bagogog datang dari berbagai daerah baik yang berasal dari Cianjur maupun luar daerah.

“Banyak santri atau alumni beliau membuka pesantren kembali didaerahnya untuk melanjutkan perjuangan beliau,” imbuhnya.

Ustad Muhsin mengatakan, haol Mama Bagogog dilaksanakan setiap Selasa akhir di bulan Syawal. Moment ini menjadi kegiatan alumni untuk mengenang spirit perjuangan beliau semasa menyiarkan agama islam.

“Puncak haol ini sebagai refleksi atau i’tibar atas perjuangan beliau,” katanya. (Isn)

Comments 1

  1. Wafa fauAn says:

    Bil barkah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist