Jadi Percontohan Nasional, Lapas Cibinong Studi Tiru ke Pesantren At-Taubah Lapas Cianjur

Kunjungan studi tiru Lapas Cibinong ke Pesantren At-Taubah Lapas Cianjur, Selasa (30/5/2023). Foto: branda.co.id
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Penerapan metode pondok pesantren (Pontren) di Lapas Klas II B Cianjur sudah berjalan lebih kurang selama 10 tahun.

Tidak sedikit santri alumni Pesantren At At-Taubah Lapas Cianjur yang menjadi pribadi leih baik setelah pulang ke kampung halamannya.

Karena hal itu banyak Lapas lainnya di Indonesia yang berkunjung ke Pesantren At-Taubah Lapas Cianjur untuk mengetahui lebih dalam dan melakukan kunjungan studi tiru penerapan metode pesantren ini.

Seperti halnya yang dilaksanakan rombongan Lapas Cibinong pada Selasa (30/5/2023) siang tadi.

Kedatangan rombongan Lapas Cibinong  baik oleh Kepala Lapas Kelas IIB Cianjur, Tomi Elyus, beserta jajar dan pimpinan Pesantren At-Taubah.

“Saya ucapkan terimakasih Kalapas Cianjur beserta jajaran yang telah menerima kami dalam hal kunjungan studi tiru terkait dengan Pesantren At-Taubah yang berada di Lapas ini,” kata Kasi Binadik Lapas Cibinong Fahmi Rezatya, kepada wartawan.

Fahmi menuturkan, keberadaan Pesantren At-Taubah di Lapas Klas IIB Cianjur ini telah menjadi percontohan Lapas di Indonesia.

Sejumlah mekanisme yang diterapkan oleh Pesantren Lapas Cianjur pun menjadi fokus dari kunjungan studi tiru Lapas Cibinong.

Diantaranya, terkait dengan silabus atau  pembelajaran yang diterapkan, kemudian bagai mana cara mendatangkan Asatidz atau tenaga pengajar di Pesantren Lapas Cianjur.

“Ini yang memang betul-betul kami tiru dan mengimplementasikannya di Lapas Cibinong,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Cianjur, Tomi Elyus menjelaskan bahwa telah banyak Lapas yang menerapkan sistem pembinaan keagamaan terhadap warga binaan.

Namun, Lapas Cianjur Cianjur sendiri merupakan Lapas pertama di Indonesia yang benar – benar menerapkan metode pesantren.

“Asatidz atau pengajar di Pesantren Lapas Cianjur itu dari profesional, kemudian materi yang diberikan tidak beda dengan pesantren-pesantren yang ada di luar,” katanya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist