Inflasi Kota Sukabumi di Juni 2023 Capai 0,16 Persen

Ilustrasi : Sejumlah komoditas menyumbang Inflasi Kota Sukabumi di Juni 2023.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID –  Inflasi Kota Sukabumi di bulan Juni 2023 mencapai 0,16 persen. Musababnya, diakibatkan adanya kenaikan harga yang terjadi pada sejumlah komoditas. Kepastian ini diketahui berdasarkan data  dari Badan Pusat Ststistik (BPS) setempat.

Kabid Perekonomian, dan Sumber Daya Alam, pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Yanto Arisdiyanto menjelaskan, komoditas yang alami kenaikan harga diantaranya, terlur ayam negeri, bawang putih, cabai merah, bawang merah, cabai rawit dan daging ayam.

“Jadi, beberapa komoditas tersebut yang menyumbang terhadap inflasi sebesar 0,16 persen pada bulan Juni 2023,” terang Yanto.

Sedangkan inflasi year on year (yoy), sambung Yanto, di Kota Sukabumi sebesar 4,09 persen dengan IHK sebesar 115,22.

Hal ini disebabkan adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

kelompok pengeluaran itu diantaranya, makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,53 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,24 persen.

Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen, kelompok rekreasi olahragadan budaya sebesar 0,13 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,22 persen.

“Tapi, yang mengalami deflasi atau penilaian indeks adalah kelompok transportasi sebesar 0,36 persen. Dan yang tidak mengalami perubahan indeks adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok pendidikan, dan kelompok penyedia makanan dan minuman (restoran),”jelas Yanto.

Yanto menmbahkan, dalam pengendalian inflasi, pihaknya bersama dinas dan lembaga lainya, akan terus melakukan analisa terhadap sumber atau potensi tekanan, serta melakukan inventarisasi data dan informasi perkembangan harga barang dan jasa secara umum.

“Termasuk, menganalisis stabilitas permasalahan perekonomian daerah, yang dapat mengganggu stabilitas harga dan keterjangkaun barang dan jasa,”pungkasnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist