IKA PMII STISIP Guna Nusantara : Mahasiswa Harus Melek Potensi Daerah

Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) STISIP Guna Nusantara Cianjur Photo bareng dengan kader dan anggota di depan Gedung Kecamatan Cibinong. (Foto : E. Kartika)
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID–  Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) STISIP Guna Nusantara Cianjur menggelar pertemuan di depan Gedung Kecamatan Cibinong, Sabtu (9/9/23).

Pertemuan bulanan ini rutin dilaksanakan guna mengembangkan kader dan anggota untuk kontrol sosial dalam membangun peradaban di Cianjur Selatan.

Pada acara diskusi hadiri oleh 35 Orang antar Alumni kader dan anggota  PMII STISIP Guna Nusantara Cianjur ini di isi dengan sambutan perwakilan untuk menyampaikan keluh kesah di PMII setiap angkatan, dan mengevaluasi terhadap kinerja pengurus.

Ketua komisariat PMII STISIP Guna Nusantara Saepul Rohman mengatakan, harus menjaga kesatuan organisasi agar bisa bahu membahu supaya kedepannya lebih maju lebih dan bisa berikan kontribusi kepada daerah tempat dimana STISIP berada.

“Jadi, kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya PMII dalam membangun sumber daya manusia di Kabupaten Cianjur Selatan,” tuturnya.

Saeful menyebutkan, keberadaan PMII di Cianjur Selatan harus berdampak besar  dalam membangun kesadaran mahasiswa khususnya di STISIP Guna Nusantara.

“Mahasiswa STISIP harus mau melakukan perubahan upaya pembiasaan diskusi terkait isu-isu sosial dan persoalan sosial yang ada di Cianjur Selatan,” tuturnya

Senada, Ketua Panitia Acara IKA PMII STISIP Guna Nusantara Cianjur Samsul Falah mengatakan, Cianjur Selatan  memiliki banyak potensi terutama dari sumber daya alamnya.

Tetapi jika sumber daya manusianya tidak mampu mengelola sumber daya alam, maka sumber daya yang ada itu tidak akan terkelola dengan baik.

“Nah, untuk itu mahasiswa harus melek terhadap isu-isu yang ada seperti isu kemiskinan yang harus dientaskan, isu pengangguran yang harus di carikan solusinya, isu pertanian, isu perikanan Air laut, dan  pemanfaatan potensi para wisata,” katanya.

Lanjut Samsul, itu semua harus menjadi bahan diskusi dikalangan mahasiswa untuk menciptakan peradaban di Cianjur Selatan.

“Ada tiga prospek dampak dari perkumpulan, yang pertama di beri besar dan panjang, yang di maksud besar dan panjang di sini besar rezeki dan panjang umur dampak dari silaturahmi ini,” terangnya.

Prospek yang kedua, dampak dari perkumpulan sebagai formulasi tercetusnya ide-ide besar.

Ke tiga dengan berkumpul ini sama-sama mengisi setiap lubang yang selama ini terbuka menganga, menghadirkan warna yang belum ada dan sebagai problem soliving permasalah yang ada.

”Harapan kedepannya kegiatan ini terus berjalan serta mengalami perkembangan yang signifikan,” pungkasnya. (Job1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist