BRANDA.CO.ID – Sunda Galih, Seorang mahasiswa penerima beasiswa SCG Share the Dream 2023 berhasil mengolah minyak jelantah hasil konsumsi rumah tangga menjadi lilin aromaterapi yang dapat menjadi komoditas ekonomi lokal.
Pengubahan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi karya mahasiswa Institut Pertanian Bogor ini merupakan program E-Mission untuk masyarakat Desa Sirnaresmi.
Dimana, Hasil penjualan lilin tersebut kemudian digunakan untuk membeli peralatan filter air bagi desa.
Program ini mengadopsi pendekatan ESG 4 Plus milik SCG, perusahaan terkemuka ASEAN dengan tiga lini bisnis, Semen dan Bahan Bangunan, Bahan Kimia, dan Kertas Kemasan.
ESG 4 Plus merupakan landasan operasi SCG yang dipersonalisasi dari kerangka kerja ESG (Environmental, Social, dan Governance) yang meliputi empat komitmen utama, yakni mencapai nol emisi karbon per tahun 2050 (Set Net Zero), menciptakan industri hijau (Go Green), menekan kesenjangan sosial (Reduce Inequality), dan merangkul kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan (Embrace Collaboration), dengan keadilan dan transparansi di setiap lini.
“Kami memilih untuk mengolah minyak jelantah karena materialnya mudah didapatkan langsung dari masyarakat,” kata Sunda Galih, melalui keterangan resmi SCG, Senin (22/1/2024).
Galih menjelaskan, prosesnya pengolahan minyak jelantah menjadi lilin pun tidak meninggalkan limbah cair tambahan seperti halnya produksi sabun. Sehingga minim resiko pencemaran air.
“Serta yang terpenting, mudah diterapkan menjadi UMKM rumahan. Menjadi SCG Scholar membuat kami jadi lebih peka terhadap lingkungan dan terdorong untuk menciptakan solusi-solusi inovatif dengan nilai keberlanjutan,” jelas dia.
Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathaworn, menjelaskan, SCG bertekad untuk mendukung anak muda memulai perubahan dari lingkungan terdekat mereka.
“Kami percaya bahwa melalui langkah ini, mereka dapat merasakan secara langsung dinamika sosial masyarakat,” ucapnya.
Kemudian, mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada, dan menemukan potensi yang dapat dikembangkan dari sana.
“Dengan keterlibatan langsung, anak muda bisa mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab, menciptakan perubahan berkelanjutan, dan dampak jangka panjang bagi lingkungannya, sejalan dengan komitmen ESG 4 Plus,” kata dia.
Sebanyak 31 anggota PKK Desa Sirnaresmi mengikuti program ini. Galih, bersama SCG, memulai program dengan memberikan sosialisasi dampak negatif limbah minyak jelantah, dilanjutkan dengan pelatihan produksi lilin dan edukasi pemasaran.
Di tahap awal, program ini sukses memproduksi 125 lilin dari olahan 10 liter minyak jelantah, yang menghasilkan empat varian aroma lilin, yaitu Lavender, Lemon, Peppermint, dan Coffee, dengan harga Rp28.000 per buah.
Keuntungan dari lilin-lilin yang terjual telah digunakan untuk membeli satu set peralatan filter air yang telah dipasang di salah satu dari tiga titik yang ditargetkan di desa.
Setiap titik mampu menyediakan air bersih untuk 20 rumah di sekitarnya. Keuntungan penjualan berikutnya akan digunakan untuk memasang filter air pada dua titik lainnya sehingga masyarakat desa lainnya dapat merasakan manfaat dari program E-Mission.
Selanjutnya, para anggota PKK Desa Sirnaresmi akan melanjutkan usaha ini secara mandiri dengan target jangka panjang dapat menjangkau pusat-pusat oleh-oleh di Sukabumi, setelah Galih dan SCG melakukan penyerahan program secara resmi pada acara Festival Lilin pada 22 Januari 2024.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan SCG kepada anak muda sehingga mereka bisa menciptakan solusi yang tepat sasaran bagi masyarakatnya. E-Mission tidak hanya membantu menyediakan kualitas air bersih, tapi juga membuka sistem perekonomian yang mudah dilakukan oleh warga desa kami,” kata Kepala Desa Sirnaresmi, Andi Sukandi.
Ketua PKK Desa Sirnaresmi, Elis Suryani yang juga menjadi partisipan program E-Mission menyatakan, sebelumnnya dia tidak menyadari bahwa limbah minyak jelantah yang biasanya mencemarkan lingkungan ternyata memiliki peluang ekonomi yang luar biasa.
“Kami berharap program ini dapat terus dilanjutkan karena manfaatnya sangat nyata bagi perkembangan masyarakat,” harapnya.***