BRANDA.CO.ID – Pengetasa kawasan kumuh di Kota Sukabumi sepanjang 2023 mencapai 50 hektare. Data ini diketahui berdasar catatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat.
Menurut Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan pada Bappeda Kota Sukabumi Frendy Yuwono, kawasan kumuh yang berhasil dientaskan itu berkat adanya kolaborasi dan optimalisasi program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW), dana kelurahan dan bantuan lain dari provinsi hingga pusat.
“Secara overall nilai pengurangan kawasan kumuh selama 2023 cukup tinggi mencapai 50 hektare,” kata Fredy kepada wartawan, belum lama ini.
Fredy mengungkapkan, pada 2023 lalu Bappeda mengajukan sebanyak lima proposal. Dari lima proposal itu, diterima empat proposal sampai tahap akhir.
“Keluar pengumuman dari empat proposal itu, alhamdulillah dua diantaranya dapat predikat usulan terbaik pertama dan ketiga se-Jawa Barat terkait penanggulangan bencana,” pungkasnya.
Pada tahun 2024 ini Pemkot Sukabumi mendapatkan bantuan kawasan kumuh tematik di Kelurahan Sukakarya.
Penanganan kawasan kumuh tematik ini, yakni dengan mengkolaborasikan konsep penanganan kawasan kumuh dengan penataan kawasan berbasis tematik.
“Secara kebetulan, di Kelurahan Sukakarya ada potensi budaya wayang sukuraga yang berada di kawasan kumuh. Maka, kami kolaborasikan sekaligus untuk menata wisata budaya seperti membangun gedung pertunjukkan, jalan dan penanda yang lebih menghidupkan suasana,” tambahnya.
Selain itu, Pemkot Sukabumi juga mendapatkan bantuan kompetitif yang dilakukan dengan konsep pemanfaatan sungai untuk sarana air bersih dan sumber energi alternatif.
“Nantinya, energi listrik yang dihasilkan digunakan untuk saluran air bersih. Setelah itu digunakan sebesar-besarnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Bantuan kompetitif itu adalah konsep baru dari provinsi,” katanya.***
