BRANDA.CO.ID – Munggahan adalah tradisi masyarakat Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, dimana kata “munggahan” berasal dari bahasa Sunda “unggah” atau “naik”, yang bermakna naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi.
Munggahan tersebut juga merupakan tradisi yang penuh makna, karena tradisi ini menjadi momen spesial untuk menyambut bulan Ramadhan dengan penuh suka cita dan kehangatan.
Tak hanya itu, tradisi ini juga biasa dikenal sebagai spiritual dan sosial yang mendalam, dimana secara spiritual, hal ini adalah momen untuk membersihkan diri dan meningkatkan keimanan dalam menyambut bulan Ramadhan.
Secara sosial, tradisi ini menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan kerabat.
Tradisi Munggahan:
1. Dilakukan pada akhir bulan Sya’ban, satu atau dua hari menjelang Ramadhan.
2. Biasanya dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga dan kerabat.
3. Makan bersama dengan berbagai hidangan khas Sunda.
4. Saling bermaafan dan berdoa bersama.
5. Bertujuan untuk membersihkan diri dari hal-hal buruk dan meningkatkan keimanan.
Keunikan Tradisi Munggahan:
1. Tradisi yang turun-temurun dan masih dilestarikan hingga saat ini.
2. Memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam.
3. Menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan kerabat.
4. Menampilkan berbagai hidangan khas Sunda yang lezat.
Beberapa kegiatan yang dilakukan saat Munggahan:
1. Makan bersama: Menyajikan berbagai hidangan khas Sunda, seperti nasi liwet, ayam goreng, ikan bakar, pepes, dan sambal.
2. Berkumpul bersama keluarga dan kerabat: Mempererat tali silaturahmi dan saling bermaafan.
3. Berdoa bersama: Memohon doa agar dimudahkan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
4. Kegiatan lainnya: Mengunjungi tempat wisata religi, bersedekah, dan lain sebagainya.
Semoga informasi ini bermanfaat!