Wajib Dihindari! Ini 8 Makanan Pemicu Asam Lambung Naik 

Penderita asam lambung wajib hindari deretan makanan ini!
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Asam lambung naik atau gastroesophageal reflux disease (GERD), adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala seperti heartburn, mual, dan rasa pahit di mulut.

Beberapa makanan dan minuman dapat memicu asam lambung naik, sehingga penting untuk menghindarinya agar gejala tidak semakin parah.

Berikut adalah 8 makanan pemicu asam lambung naik yang harus dihindari:

1. Makanan berlemak tinggi:

Makanan berlemak tinggi seperti gorengan, daging berlemak, dan makanan bersantan dapat memperlambat pencernaan dan membuat gerd lebih mudah naik.

2. Makanan pedas:

Capsaicin, senyawa yang membuat cabai terasa pedas, dapat mengiritasi kerongkongan dan memperparah gejala berbahaya tersebut naik.

3. Makanan asam:

Makanan asam seperti jeruk, tomat, dan cuka dapat meningkatkan produksi gerd dan memperparah gejala tersebut.

4. Cokelat:

Cokelat mengandung kafein dan lemak yang dapat memicu gejala tersebut naik.

5. Bawang putih dan bawang bombay:

Bawang putih dan bawang bombay dapat mengiritasi kerongkongan dan memperparah gejala gerd naik.

6. Minuman berkarbonasi:

Minuman berkarbonasi seperti soda dan air soda dapat meningkatkan tekanan di perut dan mendorong gerd naik ke kerongkongan.

7. Kafein:

Kafein dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah (LES), otot yang menghubungkan lambung dan kerongkongan, dan memungkinkan gerd naik.

8. Alkohol:

Alkohol dapat mengiritasi kerongkongan dan memperparah gejala tersebut naik.

Berikut beberapa hal yang dapat  membantu meredakan gejala tersebut:

-Makan dengan porsi kecil tapi sering.

-Mengunyah makanan dengan baik.

-Hindari makan malam terlalu dekat dengan waktu tidur.

-Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan.

-Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.

-Berhenti merokok.

-Mengelola stres.

Jika Anda mengalami gejala asam lambung naik yang parah atau sering, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist