Asal Usul Sejarah Tauco Cianjur: Perpaduan Budaya Tionghoa dan Lokal

Tauco Cianjur
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Wargi Kota santri pasti sudah tidak asing lagi dengan Tauco Cianjur kan? Dimana hidangan ini merupakan bumbu khas yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai.

Diketahui, Tauco Cianjur juga memiliki asal usul sejarah hingga bisa menjadi ciri khas kota santri ini loh. Penasarankan? Simak sampai selesai ya!

Tauco Cianjur adalah bumbu khas Indonesia dengan rasa gurih dan aroma yang khas, hingga sering digunakan dalam masakan Nusantara seperti nasi goreng, tumis kangkung, dan pecel.

Sejarah Tauco Cianjur tidak terlepas dari migrasi masyarakat Tionghoa ke Cianjur pada abad ke-19.

Para imigran Tionghoa membawa resep dan teknik pembuatan tauco dari tanah air mereka, dan mengadaptasinya dengan bahan-bahan lokal yang tersedia di Cianjur.

Salah satu pelopor pembuatan Tauco yang terkenal adalah Tan Kei Hian. Pada tahun 1880, Tan Kei Hian mendirikan usaha tauco yang diberi nama “Cap Meong”.

Tauco Cap Meong ini menjadi sangat populer di Cianjur dan sekitarnya, dan berhasil membawa nama Tauco ke seluruh Indonesia.

Proses pembuatan Tauco

1. Pemilihan kacang kedelai: Kacang kedelai yang berkualitas baik dicuci dan direbus hingga matang.

2. Fermentasi: Kacang kedelai rebus ditumbuk halus dan dicampur dengan ragi dan rempah-rempah. Campuran ini kemudian difermentasi selama beberapa minggu hingga menghasilkan tauco.

3. Penjemuran: Tauco yang sudah difermentasi dijemur di bawah sinar matahari hingga kering.

4. Pengemasan: Tauco kering dikemas dalam wadah dan siap untuk dijual.

Keunikan Tauco:

-Tauco memiliki rasa gurih yang khas dan teksturnya yang padat.

-Bumbu ini terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak mengandung bahan pengawet.

-Tauco kaya akan protein dan vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan.

-Tauco menjadi bumbu pelengkap yang sempurna untuk berbagai masakan Nusantara.

Tauco Cianjur bukan hanya sekadar bumbu masak, tetapi juga merupakan bagian dari budaya dan sejarah Cianjur.

Bumbu ini telah menjadi simbol kearifan lokal dan perpaduan budaya Tionghoa dan Sunda di Cianjur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist