BRANDA.CO.ID – Pupuh Sunda merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Sunda, yang kaya dan penuh makna. Bentuk puisi tradisional ini telah ada sejak berabad-abad lampau, dan terus dilestarikan hingga saat ini.
Asal usul pupuh Sunda masih diselimuti kabut misteri. Beberapa teori menyebutkan bahwa pupuh berasal dari khasanah kesusastraan Jawa, masuk ke dalam kesusastraan Sunda pada abad ke-17 M.
Menariknya, pupuh Sunda telah menjadi bagian integral dari budaya Sunda selama berabad-abad.
Pupuh Sunda ini digunakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti dalam upacara adat, pertunjukan seni, dan komunikasi sehari-hari.
Ciri Khas Pupuh:
1. Memiliki aturan dan pola tertentu: Setiap pupuh memiliki aturan dan pola tertentu dalam jumlah suku kata per baris dan jumlah baris per bait.
2. Disampaikan dengan irama dan nada: Pupuh biasanya disampaikan dengan irama dan nada yang khas, tergantung jenis pupuh dan konteks penggunaannya.
3. Mengandung makna yang mendalam: Pupuh sering kali mengandung makna yang mendalam, seperti pesan moral, nasihat, atau cerita rakyat.
Jenis-jenis Pupuh:
1. Pupuh Kinanti: Memiliki 8 suku kata per baris dan 4 baris per bait. Sering digunakan untuk menyampaikan cerita rakyat atau legenda.
2. Pupuh Maskumambang: Memiliki 12 suku kata per baris dan 4 baris per bait. Sering digunakan untuk menyampaikan pesan moral atau nasihat.
3. Pupuh Asmarandana: Memiliki 14 suku kata per baris dan 4 baris per bait. Sering digunakan untuk menyampaikan ungkapan cinta atau kasih sayang.
4. Pupuh Sirih Pinding: Memiliki 12 suku kata per baris dan 6 baris per bait. Sering digunakan untuk menyampaikan salam pembuka atau penutup dalam suatu acara.
5. Pupuh Panji: Memiliki 8 suku kata per baris dan 8 baris per bait. Sering digunakan untuk menyampaikan cerita kepahlawanan atau keberanian.
Contoh Pupuh yang Menarik:
1. Pupuh Kinanti:
-Cangkuang
Cangkuang, di handap gunung
Di tepi Cikapundung
Masya Allah, indah permai
Gunung, sawah, jeung balong
-Artinya:
Cangkuang, di bawah gunung
Di tepi Cikapundung
Masya Allah, indah permai
Gunung, sawah, dan kolam
2. Pupuh Maskumambang:
-Rindu
Rindu pisan ka si eneng
Teu bisa diwangenan
Hayu ka dieu deui
Rindu pisan ka si eneng
-Artinya:
Rindu sekali kepada si eneng
Tidak bisa dihilangkan
Marilah ke sini lagi
Rindu sekali kepada si eneng
3. Pupuh Asmarandana:
-Kasih
Kasihku ka si darmajaya
Teu bisa diwawarkeun
Sakitna rasa rindu
Ingin cepet dimeunangkeun
-Artinya:
Cintaku kepada si darmajaya
Tidak bisa diwariskan
Sakitnya rasa rindu
Ingin cepat bertemu
4. Pupuh Sirih Pinding:
-Wilujeng
Wilujeng sampurna ka sadaya
Nu hadir di ieu tempat
Mudah-mudahan sehat
Slamat sareng bahagia
-Artinya:
Selamat datang kepada semua
Yang hadir di tempat ini
Mudah-mudahan sehat
Selamat dan bahagia
5. Pupuh Panji:
-Raja Siliwangi
Raja Siliwangi sakti
Berani nglawan musuhnya
Teu gentar jeung teu takut
Demi bela nagara
Artinya:
Raja Siliwangi sakti
Berani melawan musuhnya
Tidak gentar dan tidak takut
Demi membela negara