Menguak Asal Usul Pupuh Sunda Beserta Deretan Contoh Menariknya

Pupuh Sunda
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Pupuh Sunda merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Sunda, yang kaya dan penuh makna. Bentuk puisi tradisional ini telah ada sejak berabad-abad lampau, dan terus dilestarikan hingga saat ini.

Asal usul pupuh Sunda masih diselimuti kabut misteri. Beberapa teori menyebutkan bahwa pupuh berasal dari khasanah kesusastraan Jawa, masuk ke dalam kesusastraan Sunda pada abad ke-17 M.

Menariknya, pupuh Sunda telah menjadi bagian integral dari budaya Sunda selama berabad-abad.

Pupuh Sunda ini digunakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti dalam upacara adat, pertunjukan seni, dan komunikasi sehari-hari.

Ciri Khas Pupuh:

1. Memiliki aturan dan pola tertentu: Setiap pupuh memiliki aturan dan pola tertentu dalam jumlah suku kata per baris dan jumlah baris per bait.

2. Disampaikan dengan irama dan nada: Pupuh biasanya disampaikan dengan irama dan nada yang khas, tergantung jenis pupuh dan konteks penggunaannya.

3. Mengandung makna yang mendalam: Pupuh sering kali mengandung makna yang mendalam, seperti pesan moral, nasihat, atau cerita rakyat.

Jenis-jenis Pupuh:

1. Pupuh Kinanti: Memiliki 8 suku kata per baris dan 4 baris per bait. Sering digunakan untuk menyampaikan cerita rakyat atau legenda.

2. Pupuh Maskumambang: Memiliki 12 suku kata per baris dan 4 baris per bait. Sering digunakan untuk menyampaikan pesan moral atau nasihat.

3. Pupuh Asmarandana: Memiliki 14 suku kata per baris dan 4 baris per bait. Sering digunakan untuk menyampaikan ungkapan cinta atau kasih sayang.

4. Pupuh Sirih Pinding: Memiliki 12 suku kata per baris dan 6 baris per bait. Sering digunakan untuk menyampaikan salam pembuka atau penutup dalam suatu acara.

5. Pupuh Panji: Memiliki 8 suku kata per baris dan 8 baris per bait. Sering digunakan untuk menyampaikan cerita kepahlawanan atau keberanian.

Contoh Pupuh yang Menarik:

1. Pupuh Kinanti:

-Cangkuang

Cangkuang, di handap gunung

Di tepi Cikapundung

Masya Allah, indah permai

Gunung, sawah, jeung balong

-Artinya:

Cangkuang, di bawah gunung

Di tepi Cikapundung

Masya Allah, indah permai

Gunung, sawah, dan kolam

2. Pupuh Maskumambang:

-Rindu

Rindu pisan ka si eneng

Teu bisa diwangenan

Hayu ka dieu deui

Rindu pisan ka si eneng

-Artinya:

Rindu sekali kepada si eneng

Tidak bisa dihilangkan

Marilah ke sini lagi

Rindu sekali kepada si eneng

3. Pupuh Asmarandana:

-Kasih

Kasihku ka si darmajaya

Teu bisa diwawarkeun

Sakitna rasa rindu

Ingin cepet dimeunangkeun

-Artinya:

Cintaku kepada si darmajaya

Tidak bisa diwariskan

Sakitnya rasa rindu

Ingin cepat bertemu

4. Pupuh Sirih Pinding:

-Wilujeng

Wilujeng sampurna ka sadaya

Nu hadir di ieu tempat

Mudah-mudahan sehat

Slamat sareng bahagia

-Artinya:

Selamat datang kepada semua

Yang hadir di tempat ini

Mudah-mudahan sehat

Selamat dan bahagia

5. Pupuh Panji:

-Raja Siliwangi

Raja Siliwangi sakti

Berani nglawan musuhnya

Teu gentar jeung teu takut

Demi bela nagara

Artinya:

Raja Siliwangi sakti

Berani melawan musuhnya

Tidak gentar dan tidak takut

Demi membela negara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist