BRANDA.CO.ID – Perfect Moment Syndrome adalah kondisi di mana seseorang memiliki ketakutan atau kecemasan berlebihan, untuk menikmati momen indah karena takut momen tersebut akan segera berakhir dan tidak terulang kembali.
Tentu saja hal ini dapat menyebabkan mereka menunda-nunda kesenangan, dan kehilangan momen-momen berharga dalam hidup.
Meski Perfect Moment Syndrome bukan salah satu dari ciri gangguan mental, namun hal ini dapat menyebabkan distress signifikan bagi orang yang mengalaminya.
Penyebab:
1. Ketakutan akan Kehilangan:
Hal ini sering kali dipicu oleh ketakutan akan kehilangan. Seseorang akan mungkin takut bahwa momen indah akan segera berakhir dan mereka tidak akan pernah bisa mengalaminya lagi.
2. Tekanan Sosial:
Tekanan sosial untuk selalu bahagia dan sempurna juga dapat berkontribusi pada hal ini.
Media sosial sering kali menggambarkan kehidupan yang sempurna dan tanpa cacat, guna membuat orang merasa harus selalu menikmati momen indah, dan tidak boleh merasa sedih atau kecewa.
3. Perfeksionisme:
Perfeksionisme juga dapat menjadi faktor risiko dari hal ini. Orang perfeksionis mungkin memiliki standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri dan selalu berusaha untuk mencapai kesempurnaan.
Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk menikmati momen indah karena mereka selalu mencari-cari kekurangan.
4. Trauma Masa Lalu:
Trauma masa lalu, seperti kehilangan orang yang dicintai atau mengalami peristiwa traumatis, juga dapat meningkatkan risikonya.
Orang dengan trauma masa lalu mungkin lebih sulit untuk percaya bahwa mereka pantas untuk bahagia, dan menikmati momen indah.
Ciri-Cirinya:
1. Menunda-nunda kesenangan:
Orang seperti ini mungkin menunda-nunda kesenangan karena takut momen indah akan segera berakhir.
Mereka mungkin menolak undangan untuk bersosialisasi, menunda mengerjakan tugas yang menyenangkan, atau menghindari menghabiskan waktu dengan orang yang mereka cintai.
2. Merasa bersalah saat menikmati momen indah:
Saat orang dengan perasaan ini akhirnya menikmati momen indah, mereka mungkin merasa bersalah karena mereka tahu bahwa momen tersebut tidak akan berlangsung selamanya.
Mereka mungkin merasa seperti mereka tidak pantas untuk bahagia atau bahwa mereka harus menghabiskan waktu mereka dengan cara yang lebih produktif.
3. Berfokus pada kekurangan:
Mungkin lebih fokus pada kekurangan dalam momen indah daripada menikmati momen tersebut.
Mereka mungkin mengkritik diri sendiri atau orang lain, atau mereka mungkin khawatir tentang apa yang akan dipikirkan orang lain.
4. Kesulitan untuk hidup di saat ini:
Mereka mungkin terus memikirkan masa lalu atau masa depan, yang dapat membuat mereka sulit untuk menghargai momen yang ada di depan mereka.
Cara Mengatasi:
1. Terapi:
Terapi dapat membantu orang untuk memahami akar ketakutan dan kecemasan mereka.
Terapis dapat mengajari mereka strategi untuk mengelola kecemasan mereka, seperti mindfulness dan terapi perilaku kognitif.
2. Mindfulness:
Mindfulness dapat membantu untuk fokus pada saat ini dan menikmati momen indah.
Latihan mindfulness seperti meditasi dan yoga dapat membantu mereka untuk melepaskan pikiran negatif dan fokus pada sensasi fisik dan emosi mereka.
3. Gratitude:
Berlatih rasa syukur dapat membantu untuk menghargai hal-hal baik dalam hidup mereka.
Menulis jurnal rasa syukur atau meluangkan waktu untuk menghargai hal-hal kecil, dalam hidup dapat membantu mereka untuk lebih fokus pada momen indah, dan kurang fokus pada kekurangan.
4. Self-compassion:
Self-compassion dapat membantu orang untuk menjadi lebih baik terhadap diri mereka sendiri, dan menerima bahwa mereka tidak sempurna.
Berlatih self-compassion dapat membantu mereka untuk mengurangi rasa bersalah dan kecemasan saat menikmati momen indah.
Apakah kamu pernah mengalami Perfect Moment Syndrome? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar