Mengenal Sedentary Lifestyle: Kebiasaan Buruk yang Dapat Membahayakan!

Apa itu sedentary lifestyle? Berikut penjelasannya
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Sedentary lifestyle atau gaya hidup sedenter adalah pola hidup yang minim aktivitas fisik, dan banyak menghabiskan waktu untuk duduk atau berbaring.

Kebiasaan sedentary lifestyle ini dapat membahayakan kesehatan dalam jangka panjang, karena meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

Berikut dampak bahaya dari sedentary lifestyle:

1. Obesitas:

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kalori yang dibakar tubuh lebih sedikit daripada kalori yang dikonsumsi, sehingga berakibat pada penumpukan lemak dan obesitas.

2. Penyakit jantung:

Obesitas dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti stroke dan serangan jantung.

3. Diabetes tipe 2:

Obesitas dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan resistensi insulin, yang pada akhirnya dapat berujung pada diabetes tipe 2.

3. Kanker:

Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar, payudara, dan paru-paru.

4. Osteoporosis:

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kepadatan tulang menurun dan meningkatkan risiko osteoporosis.

5. Depresi:

Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.

Tanda-tandanya:

1. Menghabiskan sebagian besar waktu untuk duduk atau berbaring: Baik di tempat kerja, di rumah, di depan TV, atau di dalam mobil.

2. Kurang berolahraga: Tidak melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.

3. Merasa lemas dan mudah lelah: Kurangnya aktivitas fisik dapat membuat tubuh terasa lemas dan mudah lelah.

4. Sering mengalami sakit punggung dan leher: Duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan sakit punggung dan leher.

5. Sulit tidur: Kurangnya aktivitas fisik dapat mengganggu kualitas tidur.

Tips Mengatasinya:

1. Meningkatkan aktivitas fisik:

Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau berolahraga di gym.

2. Mengubah kebiasaan sehari-hari:

Gunakan tangga daripada lift, parkir mobil lebih jauh dari tempat tujuan, dan lakukan peregangan saat duduk dalam waktu lama.

3. Bergabung dengan komunitas olahraga:

Bergabung dengan komunitas olahraga dapat membantu Anda untuk lebih termotivasi untuk berolahraga.

4. Membuat rencana aktivitas fisik:

Buatlah rencana aktivitas fisik yang realistis dan sesuai dengan kemampuan Anda.

5. Mencari dukungan:

Mintalah dukungan dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan untuk membantu Anda mengubah gaya hidup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist