Indukan Bunga Bangkai Kebun Raya Cibodas Kembali Mekar Sempurna, Tingginya Mencapai 3,40 Meter

Penampakan bunga bangkai setinggi 3,40 meter yang kembali mekar di Kebun Raya Cibodas. (Foto:Ist)
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Indukan bunga bangkai dengan nomor koleksi 28 kembali mekar di Kebun Raya Cibodas untuk yang ke tujuh kalinya.

Menurut data hasil pemantauan unit pengelolaan koleksi ilmiah Kebun Raya Cibodas, tunas bunga yang saat ini mekar mulai teramati pada 28 Februari 2024.

Bunga ini mekar sempurna tepat pada Sabtu (25/5/2024) pukul 22.03 WIB, dengan tinggi spadik 340 sentimeter (3,40 meter) dan lebar spatanya 159 cm.

Tercatat, bunga bangkai ini pertama kali mekar di tahun 2003, dengan tinggi perbungaan mencapai 2,7 meter.

Kemudian pada 2007, bunga tersebut mekar kembali dengan ketinggian mencapai 3,17 meter.

Di tahun 2011 mencapai 3,2 meter, tahun 2016 mencapai 3,735 meter, tahun 2017 mencapai 3,4 meter, dan tahun 2020 mencapai 3,52 meter.

Tanaman bunga bangkai yang mekar saat ini diperkirakan sudah berumur 35 tahun.

Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Destri, mengatakan, ketika berbunga pada 2016 (3,735 meter) dan langsung berbunga lagi di 2017 (3,4 meter) tanpa ada fase vegetatif.

Sehingga, mempengaruhi cadangan makanan yang terdapat di umbi, karena untuk sekali berbunga akan membutuhkan energi besar.

“Karenanya, tanaman ini butuh waktu untuk memasok cadangan energi di umbi. Hingga suatu saat nanti bisa kembali pada kondisi yang sama dengan tahun 2016 atau mungkin lebih,” kata Destri.

Destri menjelaskan, jika nanti akan ada masa tanaman bunga bangkai berada pada fase atau fenomena, di mana saat cadangan makanan terkumpul sangat banyak, maka tanaman ini akan berbunga dengan ketinggian yang lebih dari biasanya.

Tanaman yang memiliki bentuk perbungaan menjulang tinggi dengan tongkol atau spadiks yang dikelilingi oleh seludang bunga (spatha), yang saat mekar berwarna merah hati ini termasuk tanaman asli Indonesia endemik Sumatera.

Tanaman ini selain memiliki aroma yang khas seperti bau bangkai, juga mempunyai perbungaan terbesar di dunia atau disebut sebagai the giant inflorescent in the world.

Tanaman ini memiliki masa berbunga empat tahun sekali dengan tiga fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif (berdaun), generatif (berbunga), dan fase dorman (istirahat). Saat tanaman ini berbunga, kita hanya bisa menikmatinya selama tiga hingga lima hari.

Hal tersebutlah yang menarik perhatian masyarakat untuk melihatnya,” tambah Destri.

Tanaman yang termasuk dalam kategori spesies terancam punah berdasarkan penilaian dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 2018 ini pun dilindungi keberadaannya dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist