5 Tradisi Unik Orang Sunda Saat Perayaan Idul Adha, Nyate Nomor 1!

Tradisi orang Sunda ketika perayaan hari raya Idul Adha
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Idul Adha merupakan salah satu hari raya umat Islam yang paling penting, memperingati kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan Allah SWT untuk mengorbankan putranya, Ismail AS.

Sebagai wujud rasa syukur atas ketaatan Nabi Ibrahim AS, umat Islam di Indonesia termasuk masyarakat Sunda, merayakan Idul Adha dengan berbagai tradisi unik loh.

Penasarankan apa saja kelima tradisi unik orang Sunda saat menyambut perayaan Idul Adha? Berikut deretannya!

1. Nyate:

Nyate merupakan tradisi makan bersama sate kambing atau sapi yang dimasak dengan bumbu khas Sunda. Tradisi ini biasanya dilakukan di halaman masjid atau mushola setelah salat Idul Adha.

Nyate menjadi momen kebersamaan dan kehangatan bagi masyarakat Sunda untuk saling berbagi dan menikmati hidangan lezat bersama-sama.

2. Botram:

Botram merupakan tradisi berkumpul dan makan bersama sebelum hari raya Idul Adha. Tradisi ini biasanya dilakukan beberapa hari sebelum Idul Adha, dengan membawa berbagai macam hidangan yang dimasak oleh masing-masing keluarga.

Botram menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar warga sebelum menyambut hari raya.

3. Ngadulag:

Ngadulag merupakan tradisi memukul bedug di masjid atau mushola pada malam takbiran. Tradisi ini dilakukan untuk memeriahkan suasana Idul Adha, dan membangkitkan semangat umat Islam dalam menyambut hari raya.

Bunyi bedug yang bertalu-talu menjadi pengingat bagi umat Islam untuk segera melaksanakan salat Idul Adha.

4. Sungkeman:

Sungkeman merupakan tradisi berbakti kepada orang tua dan memohon maaf atas segala kesalahan. Tradisi ini biasanya dilakukan pada pagi hari setelah salat Idul Adha.

Anak-anak akan bersujud di kaki orang tua mereka dan memohon maaf atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Orang tua kemudian akan memberikan doa dan restu kepada anak-anak mereka.

5. Nganteuran:

Nganteuran merupakan tradisi mengantarkan daging kurban kepada fakir miskin dan tetangga. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan berbagi kepada sesama.

Daging kurban yang dibagikan diharapkan dapat membantu meringankan beban fakir miskin, dan membawa kebahagiaan bagi mereka di hari raya ini.

Tradisi-tradisi unik tersebut merupakan bagian dari kekayaan budaya Sunda yang perlu dilestarikan.

Tradisi-tradisi tersebut juga tidak hanya memiliki makna religius, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan, rasa syukur, dan saling berbagi kebahagiaan di antara masyarakat Sunda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist