Faktor Penyebab Mata Minus Beserta Cara Mengatasinya

Penyebab mata minus
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Mata minus, atau rabun jauh, adalah kondisi penglihatan di mana objek jauh terlihat kabur, sedangkan objek dekat terlihat jelas.

Mata minus terjadi karena bentuk bola mata yang lebih panjang dari normal atau kornea yang terlalu melengkung, sehingga cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan tepat di retina.

Faktor Penyebab Mata Minus:

1. Faktor Genetik:

Jika salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki mata minus, Anda berisiko lebih tinggi untuk memilikinya juga. Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik berperan sekitar 30-60% dalam menyebabkan penyakit tersebut.

2. Kebiasaan Membaca dan Menatap Layar:

Kebiasaan membaca dalam cahaya redup, menatap layar gadget dalam waktu lama, dan kurangnya aktivitas di luar ruangan, terutama pada usia dini, dapat meningkatkan risiko penyakit mata tersebut.

Hal ini diduga karena otot mata bekerja lebih keras saat melihat dekat dalam waktu lama, sehingga bola mata menjadi lebih panjang dan kelengkungan kornea bertambah.

3. Faktor Lingkungan:

Polusi udara dan paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko penyakit mata tersebut

Penelitian menunjukkan bahwa polusi udara dapat menyebabkan peradangan pada mata, yang dapat memicu pertumbuhan bola mata dan menyebabkan penyakit mata tersebut

Cara Mengatasi:

1. Kacamata Minus:

Kacamata adalah cara paling umum dan efektif untuk mengoreksi penglihatan kabur akibat penyakit mata tersebut. Lensa kacamata akan membengkokkan cahaya yang masuk ke mata sehingga fokus tepat di retina.

Kacamata tersedia dalam berbagai jenis, seperti kacamata biasa, kacamata progresif, dan kacamata olahraga.

2. Lensa Kontak:

Lensa kontak bekerja dengan cara yang sama seperti kacamata, yaitu membengkokkan cahaya yang masuk ke mata sehingga fokus tepat di retina.

Lensa kontak dapat menjadi pilihan yang lebih nyaman bagi beberapa orang, terutama bagi mereka yang berolahraga atau aktif.

Lensa kontak juga tersedia dalam berbagai jenis, seperti lensa kontak biasa, lensa kontak toric, dan lensa kontak multifokal.

3. Operasi Refraktif:

Operasi refraktif seperti LASIK (laser-assisted in situ keratomileusis) atau PRK (photorefractive keratectomy) dapat mengubah bentuk kornea mata sehingga cahaya dapat fokus tepat di retina.

Penting untuk dicatat bahwa tidak ada cara yang terbukti secara ilmiah untuk menyembuhkan penyakit mata tersebut secara permanen.

Namun, dengan perawatan yang tepat, orang dengan penyakit mata tersebut dapat hidup dengan penglihatan yang jelas dan normal.

Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan penyakit mata tersebut:

1. Periksa mata secara rutin:

Lakukan pemeriksaan mata minimal sekali setahun untuk memantau kondisi mata Anda, dan memastikan Anda mendapatkan resep kacamata atau lensa kontak yang tepat.

2. Gunakan kacamata atau lensa kontak sesuai resep:

Selalu gunakan kacamata atau lensa kontak sesuai dengan resep dokter mata Anda.

3. Beristirahatlah dari layar:

Hindari menatap layar komputer, smartphone, atau tablet dalam waktu lama tanpa istirahat. Berikan mata Anda waktu untuk beristirahat setiap 20 menit sekali.

Gunakan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.

4. Makan makanan yang sehat:

Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya vitamin A, C, dan E, serta lutein dan zeaxanthin, yang baik untuk kesehatan mata.

5. Hindari merokok:

Merokok dapat memperburuk mata dan meningkatkan risiko terkena penyakit mata lainnya.

6. Lindungi mata dari sinar matahari:

Gunakan kacamata hitam yang dilengkapi perlindungan UV saat berada di luar ruangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist