Kenapa Remaja Rentan Gangguan Mental? Ini Fakta Penyebabnya

Alasan remaja rentan gangguan mental
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Gangguan mental adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Gangguan ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, belajar, dan berhubungan dengan orang lain.

Gangguan mental dapat bersifat sementara atau jangka panjang (kronis). Gangguan ini dapat diobati dengan berbagai cara, seperti terapi, obat-obatan, dan perubahan gaya hidup.

Menurut penelusuran, 70% remaja memang rentan mengalami gangguan mental. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, yang dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok yaitu faktor biologis, psikologis, lingkungan, dan yang lainnya.

Faktor Biologis

1. Perubahan Hormon:

Masa remaja ditandai dengan perubahan hormon yang signifikan. Fluktuasi hormon ini dapat memengaruhi mood, emosi, dan perilaku remaja, sehingga meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan bipolar.

2. Genetik:

Faktor keturunan juga berperan dalam risiko gangguan mental. Jika memiliki anggota keluarga dengan riwayat gangguan mental, maka remaja tersebut memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalaminya juga.

Faktor Psikologis

1. Krisis Identitas:

Remaja sedang dalam proses pencarian jati diri dan identitas mereka. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan, kecemasan, dan keraguan diri, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko kerusakan mental.

2. Tekanan Akademik:

Remaja dihadapkan pada tekanan akademik yang tinggi untuk mencapai prestasi gemilang di sekolah. Hal ini dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan depresi jika mereka merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi.

3. Perundungan (Bullying):

Pengalaman perundungan dapat memberikan dampak traumatis bagi remaja, dan meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan bahkan bunuh diri.

4. Kurangnya Dukungan Sosial:

Remaja yang tidak memiliki dukungan sosial yang kuat dari keluarga dan teman, lebih rentan mengalami kerusakan mental.

Faktor Lingkungan

1. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT):

Remaja yang mengalami KDRT di rumah, lebih berisiko mengalami depresi, kecemasan, dan post-traumatic stress disorder (PTSD).

2. Masalah Ekonomi:

Remaja yang hidup dalam keluarga dengan kondisi ekonomi yang sulit, lebih rentan mengalami stres, kecemasan, dan depresi.

3. Penyalahgunaan Zat:

Remaja yang menyalahgunakan zat seperti narkoba dan alkohol, lebih berisiko mengalami kerusakan mental seperti depresi, kecemasan, dan psikosis.

Faktor Lainnya

1. Kurang Tidur:

Remaja membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan mental dan fisik mereka. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi, yang dapat meningkatkan risiko gangguan.

2. Media Sosial:

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan mental remaja. Paparan konten negatif di media sosial dapat menimbulkan kecemasan, depresi, dan citra diri yang buruk.

Penting untuk diingat bahwa setiap remaja memiliki pengalaman dan kondisi yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang disebutkan di atas hanyalah beberapa contoh yang dapat meningkatkan risiko gangguan pada remaja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist