BRANDA.CO.ID – Di balik gemerlapnya berbagai kesenian tradisional di Indonesia, terdapat seni Wayang Gejlig yang keberadaannya kini terancam punah.
Warisan budaya dari Cianjur Jawa Barat ini, menyimpan keunikan dan pesona yang tak tertandingi. Asal-usul Wayang Gejlig masih diselimuti misteri.
Ada beberapa versi yang beredar, namun yang paling populer adalah bahwa wayang ini terinspirasi dari pertunjukan wayang golek Sunda. Kata “Gejlig” sendiri diyakini berasal dari onomatope “gejlig-gejlig” yang menirukan suara gerakan wayang saat dimainkan.
Wayang Gejlig memiliki ciri khas yang membedakannya dari wayang lainnya. Boneka wayangnya terbuat dari kayu yang dipahat rumit dan diwarnai cerah. Ukurannya lebih kecil dibandingkan wayang golek, dengan tinggi sekitar 30-50 cm.
Keunikan utama wayang ini terletak pada cara memainkannya. Tidak seperti wayang golek yang dimainkan dengan tangan, wayang ini juga dimainkan dengan kaki. Dalang duduk di atas panggung dan menggerakkan wayang dengan kakinya melalui tali-tali yang terhubung pada boneka.
Pertunjukan Wayang ini biasanya diiringi oleh musik tradisional Sunda seperti gamelan dan tetekan. Cerita yang dibawakan umumnya berkisar seputar legenda, kisah rakyat, atau cerita humor yang dikemas dengan cara yang jenaka dan menghibur.
Keunikan cara bermain dan cerita yang dibawakan menjadikan Wayang ini sebagai pertunjukan yang menarik dan menghibur. Selain itu, nilai-nilai budaya dan pesan moral yang terkandung dalam ceritanya juga menjadi daya tarik tersendiri.
Sayangnya, seni Wayang Gejlig kini terancam punah. Jumlah dalang dan penikmatnya semakin berkurang, dan generasi muda pun mulai kurang tertarik dengan kesenian tradisional ini.
Berbagai upaya pelestarian dilakukan untuk menyelamatkan Wayang ini, seperti mengadakan festival dan pertunjukan, serta memberikan pelatihan kepada para generasi muda.
