BRANDA.CO.ID – Stasiun Cianjur, yang terletak di Jalan Raya Cianjur, memiliki sejarah panjang dan penuh warna. Dibangun pada tahun 1882 oleh pemerintah Hindia Belanda, stasiun ini menjadi saksi bisu perkembangan kota Cianjur dan sekitarnya selama lebih dari 140 tahun.
Pada masa penjajahan Belanda, Stasiun Cianjur berperan penting sebagai pusat transportasi dan perdagangan. Jalur kereta api yang menghubungkan Cianjur dengan Bogor, Bandung, dan Batavia (Jakarta) menjadi jalur penting untuk mengangkut hasil bumi dan produk industri dari wilayah Priangan Timur.
Stasiun Cianjur juga menjadi tempat transit bagi para pelancong yang ingin mengunjungi kota-kota lain di Jawa Barat. Keindahan alam dan potensi wisata di Cianjur mulai menarik perhatian wisatawan pada masa itu.
Seperti yang diketahui, bangunan Stasiun ini memiliki arsitektur yang unik dengan sentuhan gaya Eropa. Bentuk bangunan yang simetris, penggunaan atap pelana, dan ornamen-ornamen khas Eropa terlihat jelas pada fasad stasiun.
Nuansa Eropa semakin terasa di dalam stasiun, dengan deretan jendela besar yang memungkinkan cahaya alami masuk, serta penggunaan lantai keramik yang indah.
Seiring perkembangan zaman, Stasiun ini terus mengalami renovasi dan pembaruan. Pada tahun 2014, stasiun ini mengalami renovasi besar-besaran untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang.
Saat ini, Stasiun Cianjur melayani berbagai jenis kereta api, mulai dari kereta api lokal, kereta api ekonomi, hingga kereta api eksekutif. Stasiun ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern seperti ruang tunggu yang nyaman, toilet bersih, dan musala.
Stasiun ini bukan hanya sebagai stasiun kereta api biasa, tetapi juga menjadi simbol sejarah dan budaya kota Cianjur. Keberadaan stasiun ini menjadi pengingat akan masa lalu kota Cianjur dan peran pentingnya dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia.
