BRANDA.CO.ID – Tugu Bubur dan Tugu Tauco, meskipun memiliki sejarah yang singkat, mencerminkan kekayaan kuliner dan budaya Cianjur. Kedua tugu ini menjadi pengingat bagi kita untuk terus melestarikan, dan mempromosikan produk-produk lokal unggulan serta menjaga warisan budaya yang berharga.
Tugu Bubur: Simbol Kuliner Khas Cianjur
Tugu Bubur, yang diresmikan pada tahun 2018, sempat menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Tugu ini didirikan dengan tujuan untuk mengenalkan bubur ayam Cianjur sebagai kuliner khas daerah.
Desainnya yang unik, menyerupai mangkuk bubur raksasa yang terguling, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Namun, pembangunan Tugu Bubur tidak luput dari kritik. Beberapa pihak mempertanyakan relevansinya dan nilai estetikanya. Terlepas dari pro dan kontra, Tugu Bubur tetap menjadi simbol kuliner khas Cianjur dan menarik perhatian wisatawan untuk mencicipi kelezatan bubur ayam Cianjur.
Tugu Tauco: Memuliakan Produk Lokal Unggulan
Pada tahun 2023, Tugu Bubur diubah menjadi Tugu Tauco. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap tauco, bumbu kecap khas Cianjur yang telah mendunia.
Desain tugu pun diubah menjadi replika botol tauco raksasa yang menumpahkan isinya. Perubahan ini disambut positif oleh masyarakat Cianjur, khususnya para pengusaha tauco.
Mereka berharap Tugu Tauco dapat menjadi ikon baru Cianjur dan menarik lebih banyak wisatawan untuk mengenal dan membeli produk tauco khas Cianjur.
Sejarah Tauco di Cianjur
Tauco Cianjur memiliki sejarah panjang yang berawal dari kedatangan pedagang Tionghoa pada masa lampau. Resep tauco diturunkan dari generasi ke generasi dan menjadi salah satu kekayaan kuliner Cianjur yang dibanggakan.
Saat ini, Cianjur merupakan salah satu sentra produksi tauco terbesar di Indonesia. Tauco Cianjur terkenal dengan cita rasa yang khas dan gurih, serta aromanya yang harum.
Tauco ini banyak digunakan dalam masakan khas Sunda dan Tionghoa, serta menjadi bahan baku pembuatan berbagai makanan olahan.
