BRANDA.CO.ID – SCG, melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, selaku produsen Semen SCG, kembali menyelenggarakan pelatihan keahlian melalui program SCG Gempita (Gerakan Mencapai Cita).
Pelatiha Gempita ini dilaksanakan selama dua hari yakni, mulai 15 sampai 17 Juli 2024. Sebagai rangkaian dari Program Pengembangan Masyarakat di bawah pilar Pendidikan.
Program SCG Gempita diinisiasi oleh PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi berdasarkan kebutuhan masyarakat di 5 desa yang diusulkan melalui musrenbangdes (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa).
SCG Gempita hadir untuk memberikan keterampilan dan keahlian bagi masyarakat yang tidak mempunyai penghasilan tetap agar lebih berdaya dengan mengembangkan potensi dan kapasitas diri.
Tahun ini, Program SCG Gempita membuka tiga kelas pelatihan yang diikuti oleh masyarakat di 5 desa; kelas menjahit untuk Desa Sirnaresmi dan Kebonmanggu, kelas memasak untuk Desa Tanjungsari, dan kelas tata rias untuk Desa Sukamaju dan Desa Wangunreja, Kabupaten Sukabumi.
“SCG Gempita menjadi salah satu pemenuhan komitmen SCG dalam menerapkan prinsip ESG 4 Plus yang menjadi landasan operasi SCG yang dipersonalisasi dari kerangka kerja ESG, khususnya dalam mengurangi kesenjangan sosial (S),” kata Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi Peramas Wajananawat, melalui keterangan tertulisnya, Senin (22/7/2024).
“Kami yakin dengan membuka akses pendidikan di sektor informal yang memadai dan berkualitas melalui SCG Gempita, masyarakat akan memiliki keterampilan yang mumpuni dan mampu memaksimalkan potensi yang dimilikinya guna meningkatkan kesejahteraannya dan keluarganya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Latihan Kerja Kabupaten Sukabumi Nita menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh SCG dalam menginisisasi program SCG Gempita.
“Pasalnya, lapangan pekerjaan hanya terpusat di kota-kota besar sehingga masyarakat di pedesaan cenderung kesulitan mendapatkan pekerjaan atapun penghasilan. Kami harap SCG Gempita mampu menjawab tantangan tersebut, karena masyarakat didorong untuk memaksimalkan potensi diri dan mengembangkan sumber daya di desa,” terang dia. (Rls)