BRANDA.CO.ID – Cacar monyet atau monkeypox, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditandai dengan ruam kulit. Gejalanya cukup khas, namun perlu diingat bahwa setiap individu dapat mengalami gejala yang berbeda-beda.
Penyebab utama terkena cacar monyet ini bisa terjadi karena kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran hewan seperti monyet, tupai, atau tikus yang terinfeksi. Mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi juga dapat menjadi penyebab.
Tak hanya itu, penularan juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh (seperti darah atau air liur), atau benda yang terkontaminasi dengan cairan tubuh penderita cacar monyet.
Berikut beberapa ciri umum yang sering muncul:
1. Demam: Suhu tubuh meningkat di atas normal.
2. Sakit kepala: Rasa sakit pada kepala yang cukup mengganggu.
3. Nyeri otot: Otot terasa nyeri dan pegal.
Kelelahan: Badan terasa lemas dan tidak bertenaga.
4. Pembesaran kelenjar getah bening: Kelenjar getah bening, terutama di leher, ketiak, atau selangkangan, membengkak dan terasa nyeri.
5. Ruam: Muncul ruam yang biasanya dimulai dari wajah lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini akan berkembang dari bintik-bintik merah menjadi lepuhan berisi cairan, kemudian mengering dan membentuk keropeng.
Cara Mengobati Cacar Monyet
Sampai saat ini, belum ada obat khusus untuk mengobati cacar monyet. Pengobatan yang diberikan umumnya bersifat suportif, yaitu bertujuan untuk meredakan gejala dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan antara lain:
1. Istirahat yang cukup: Tubuh membutuhkan waktu untuk melawan infeksi.
2. Konsumsi makanan bergizi: Makanan bergizi membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
3. Minum banyak air putih: Menjaga tubuh tetap terhidrasi.
4. Mengonsumsi obat pereda nyeri: Untuk meredakan demam, sakit kepala, dan nyeri otot.
5.Mengompres ruam dengan air dingin: Untuk mengurangi rasa gatal dan peradangan.
6. Menjaga kebersihan diri: Mandi secara teratur dan mencuci tangan dengan sabun.
7. Isolasi diri: Untuk mencegah penularan ke orang lain.
