Berikan Solusi Pengolahan Sampah, SCG Teken MoU dengan Pemkot Sukabumi

Penjabat Wali Kota Sukabumi menandatangangi MuO bersama PT. Semen Jawa (SCG) tentang. Peengolahan sampah dengan system RDF. (Foto:branda.co.id)
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Pemda Kota Sukabumi menjalin kerjasama dengan Kementerian PUPR dan PT Semen Jawa (SCG) untuk mengatasi permasalah sampah yang ada di wilayah.

Kerjasama antara Pemkot Sukabumi dengan SCG yakni terkait pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF)

Untuk diketahui, RDF merupakan sistem pengolahan sampah dengan teknologi yang dapat menguba sampah menjadi energy atau bahan bakar.

Pendatanganan MoU dilakukan di ruang pertemuan Balai Kota Kota Sukabumi Oleh Penjabat Walikota Sukabumi dan PT Semen Jawa (SCG), Kamis (13/8/2024).

Penjabat Wali Kota Sukabumi menyambut baik penandatanganan ini dan memberikan apresiasi kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi sebagai pengampu dalam penanganan sampah perkotaan.

“Masalah ini tentu saja memerlukan penanganan dan solusi inovatif serta berkelanjutan,” kata Kusmana.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi, Asep Irawan, menambahkan, pengelolaan sampah dengan system RDF ini dapat digunakan bahan bakar untuk proses produksi semen jawa.

“Jadi, ini kerjasama segitiga antara Pemda Kota Sukabumi, PUPR dan PT Semen Jawa. Nantinya akan mendapat bantuan dari Kemenertian PUPR untuk pembangunan Fasilitas Teknologi RDF, dan yang mengelolanya Pemda dan SCG,”kata Asep.

Asep menyebutkan, pengolahan sampah dengan system RDF dapat menjadi solusi signifikan untuk mengurangi resiko penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), karena melihat kondisi yang ada usia TPA sekitar Satu atau Dua tahun lagi bila dibiarkan.

“Untuk membangun TPA sangat tidak memungkinlagi, pertama dilihat dari Lokasi TPA dan resistensi masyarakat dan kedua naggaran APBD yang terbatas. Bahkan TPA regional yang diagendakan Jaw Barat masih lama di 2028, itupun kalau lancer,”ucapnya.

Untuk itu, kerjasama antara ketiga pihak ini menjadi solusi praktis bagai mana cara pengolahan sampah menggunkan teknologi RDF.

“ Untuk resiko pengurangan sampahnya, tergantung kapasitas mesin RDFnya bisa 100 hingga 200 Ton yang akan diolah setiap harinnya. Setelah teknologi ini berjalan, sampah yang dating dari masyarakat bisa di olah, termasuk sampah yang menumpuk di TPA Cikundul akan habis,” ungkapnya.

Asep menambahkab, saat ini pihaknya tengah menempuh administrasi persyaratan dari PUPR, seperti membuat Detail Enginering Design (DED) yang belum.

“Adanya keterbatasan anggaran APBD, kita meminta pihak SCG yang membuatnya. Alhamdulillah, nampaknya mereka menyanggupi, setelah selesai baru diajukan dan menggu antrian,”terang Asep.

Mengenai bantuan yang akan diberikan PUPR, Asep mengaku masih belum tahu, apakah bantuan dari APBN atau mendapat bantuan luar negeri.

“Untuk pengelolaannya, SDMnya nanti ada PKS tersendiri mengingat keterbatasan anggaran tadi. Harapannya sih, kedepan pihak SCG yang mengelola secara Profesional,”pungkasnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist