BRANDA.CO.ID – Wayang golek merupakan bentuk seni pertunjukan tradisional, yang berasal dari Jawa Barat. Kata “golek” sendiri dalam bahasa Sunda berarti “cari” atau “mencari”. Hal ini merujuk pada cara memainkan wayang yang seolah-olah sedang mencari posisi yang tepat.
Wayang golek juga adalah warisan budaya yang sangat berharga. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melestarikannya, agar generasi mendatang dapat menikmati keindahan dan makna yang terkandung di dalamnya.
Wayang golek tidak hanya sekedar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis yang tinggi. Melalui cerita-cerita yang dipentaskan, penonton diajarkan tentang kebaikan, keburukan, cinta, kasih sayang, dan keadilan.
Ciri Khas Wayang Golek:
1. Boneka Kayu: Wayang ini terbuat dari kayu yang diukir dengan sangat detail dan rumit. Setiap bagian tubuh wayang, mulai dari kepala hingga kaki, dibuat sedemikian rupa sehingga dapat bergerak dengan luwes.
2. Dalang: Dalang adalah sosok sentral dalam pertunjukan seni tersebut. Dalang tidak hanya menggerakkan wayang, tetapi juga menyuarakan karakter-karakter dalam cerita, bernyanyi, dan melontarkan guyonan.
3. Gamelan: Gamelan adalah alat musik tradisional Jawa yang mengiringi pertunjukan seni tersebut. Suara gamelan yang merdu menciptakan suasana magis dan mistis.
4. Cerita: Cerita yang dipentaskan dalam wayang golek biasanya diambil dari epos Mahabharata dan Ramayana, serta cerita rakyat Sunda.
Proses Pembuatan Wayang
1. Pemilihan Kayu: Kayu yang biasa digunakan untuk membuat wayang golek adalah kayu nangka, kayu sengon, atau kayu waru.
2. Pengukiran: Setelah kayu dipilih, kemudian diukir menjadi bentuk wayang yang diinginkan.
3. Penyepuhan: Bagian-bagian tertentu dari wayang dilapisi dengan emas atau perak agar terlihat lebih mewah.
4. Pakaian: Wayang ini diberi pakaian yang sesuai dengan karakternya.