BRANDA.CO.ID – Rabu Wekasan adalah tradisi tahunan yang jatuh pada hari Rabu terakhir, di bulan Safar dalam kalender Hijriah. Pada tahun 2024, tradisi ini jatuh pada tanggal 4 September.
Seperti yang diketahui, Rabu Wekasan telah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Jawa, khususnya di Indonesia, sebagai upaya untuk memohon perlindungan dari segala macam bahaya dan penyakit.
Asal-Usul Rabu Wekasan
1. Keyakinan Jawa Kuno:
Beberapa sumber menyebutkan bahwa tradisi ini berakar dari kepercayaan Jawa Kuno yang meyakini bahwa pada hari Rabu terakhir bulan Safar, alam semesta berada dalam keadaan yang tidak stabil dan rentan terhadap berbagai macam bencana.
2. Pengaruh Islam:
Setelah masuknya Islam ke Nusantara, tradisi Jawa mengalami akulturasi dengan nilai-nilai Islam. Banyak ulama yang mengaitkan tradisi ini dengan peristiwa wafatnya Nabi 3. Muhammad SAW yang terjadi pada bulan Safar.
3. Wali Songo
Para Wali Songo juga berperan besar dalam menyebarkan tradisi Jawa ini. Mereka mengajarkan bahwa pada bulan Safar, Allah SWT menurunkan berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan doa sebagai bentuk perlindungan diri.
Makna dan Tujuan Rabu Wekasan
1. Tolak Bala: Melindungi diri dari segala macam bencana, baik itu bencana alam, penyakit, maupun musibah lainnya.
2. Mencari Perlindungan Allah: Memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari segala marabahaya.
3. Meningkatkan Keimanan: Melalui berbagai amalan yang dilakukan pada hari tersebut, diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Meskipun tradisi Rabu Wekasan memiliki akar sejarah yang panjang, namun inti dari tradisi ini adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya.
Tradisi ini mengajarkan kita tentang pentingnya beriman, bertakwa, dan selalu berbuat baik.