BRANDA.CO.ID – Achmad Fahmi dan Dida Sembada mendeklarasikan sebagai pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2024-2030 pada Pilkada Kota Sukabumi tahun 2024.
Deklarasi pasangan yang serasi ini dilaksanakan di Gedung Harsa, Kota Sukabumi, Selasa (27/8/2024).
Turut hadir partai-partai pengusung, PKS, Partai Gerindra, PKB, Perindo, dan Partai Ummat. Selain itu, dihadiri pula oleh para tokoh masyarakat Kota Sukabumi, berbagai komunitas pemenangan,simpatisan, serta relawan pemenangan Achmad Fahmi-Dida Sembada.
Acara tersebut berlangsung meriah dengan menampilkan berbagai ragam kesenian dan penuh dengan semangat serta kekeluargaan.
“Serasi bukan hanya sebuah jargon politik dan pernyataan yang mana suka, melainkan sebuah harapan, doa, dan sikap dalam menjalankan pemerintahan Kota Sukabumi jika Fahmi-Dida terpilih di Pilkada 2024,” ujar Fahmi dalam pidato politiknya.
Menurut KBBI, “serasi” memiliki pengertian: cocok; sesuai; selaras; harmonis. Hal tersebut direpresentasikan melalui sosok Achmad Fahmi sebagai politisi kawakan serta Dida Sembadasebagai ASN senior yang tentu matang dalam administrasi pemerintahan.
Secara filosofis, “serasi” selalu dikaitkan dengan konsep harmoni dan keselarasan. Konsep inidikemukakan filsuf Yunani Kuno, Aristoteles, yang mengajarkan bahwa manusia harus mencarikeselarasan antara kebijaksanaan, keberanian, keterampilan, dan keadilan.
“Bahkan dikebudayaan Tiongkok, serasi juga menjadi landasan bagi konsep “Yin’’ dan “Yang” yangmenekankan pada keselarasan lahir-batin,” bebernya.
Lanjut Fahm, serasi bermakna profetik, yakni keselarasan dalam hubungan antar-manusia (hablum minannas) dan hubungan manusia dengan Tuhan (hablum minallah).
“Sebagai individu, mukmin mesti wasatiyyah (moderat):seimbang antara kepentingan dunia (duniawi), dan kepentingan akhirat (ukhrawi),” jelasnya.
Dalam politik, hal itu tercermin dalam konsep kepemimpinan Rasulullah SAW. Fahmi-Dida berkeyakinan bahwa keserasian merupakan dualitas yang saling melengkapiseperti halnya siang-malam, panas-dingin, tubuh-jiwa, yang merupakan rasio relativitas.
Fahmi-Dida menjadikan “serasi” sebagai landasan dialektis–pentingnya sebuah ketetapanuntuk menentukan ketepatan dalam menjalankan pemerintahan Kota Sukabumi.
Serasi adalah menyatukan perbedaan menjadi harmoni indah yang tercipta ketika berbagai latar belakangbudaya, keyakinan, dan perspektif saling menghormati dan bekerja sama demi kebaikanbersama.
“Mewujudkan kota yang tidak hanya nyaman untuk ditinggali, tetapi juga menumbuhkan kehidupan yang penuh berkah dan kedamaian. Untuk seluruh warga Kota Sukabumi, mohon doa restu dan dukungan. Insya Allah, kami akanTetap jadi pilihan yang Tepat untuk Kota Sukabumi yang Serasi,” pungkasnya. (Rls)