Mengenal 3 Tradisi Sunda yang Jarang Diketahui Banyak Orang 

3 Tradisi sunda
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Tradisi Sunda adalah kekayaan budaya, yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat. Tradisi-tradisi ini mencerminkan nilai-nilai luhur, kearifan lokal, dan hubungan erat masyarakat Sunda dengan alam dan lingkungan sekitarnya.

Dalam era modernisasi seperti sekarang ini, pelestarian tradisi Sunda menjadi sangat penting. Dengan menjaga dan melestarikan tradisi, kita dapat melestarikan identitas budaya bangsa.

Berikut 3 Tradisi Sunda yang Harus Kamu Ketahui

1. Seren Taun

Seren Taun merupakan upacara adat Sunda yang dilakukan sebagai bentuk syukur atas hasil panen padi. Upacara ini biasanya dilaksanakan setelah panen raya dan melibatkan seluruh masyarakat desa. Beberapa rangkaian kegiatan dalam Seren Taun antara lain:

-Ngaseuk: Proses mengambil sebagian hasil panen untuk dijadikan benih pada musim tanam berikutnya.

-Ngaluarkeun Sanghiang Sri: Prosesi membawa keluar patung Dewi Sri (dewi padi) dari lumbung.

-Ngaluarkeun hasil bumi: Menampilkan berbagai hasil bumi seperti padi, palawija, dan hasil kebun lainnya.

-Ngiring ka sawah: Prosesi bersama-sama menuju sawah untuk memanjatkan doa.

2. Botram

Botram adalah tradisi makan bersama yang unik. Masing-masing peserta membawa makanan dari rumahnya sendiri dan kemudian disatukan dalam satu wadah besar.

Tradisi ini mengajarkan nilai gotong royong dan berbagi. Botram biasanya dilakukan pada acara-acara tertentu seperti setelah panen, saat ada hajatan, atau saat merayakan hari besar.

3. Sisingaan

Sisingaan adalah seni pertunjukan tradisional Sunda yang menggambarkan seekor singa. Orang yang berperan sebagai singa akan mengenakan topeng singa dan kostum yang terbuat dari anyaman bambu.

Pertunjukan sisingaan biasanya diiringi oleh musik tradisional Sunda. Sisingaan seringkali ditampilkan dalam berbagai acara, seperti perayaan hari besar atau menyambut tamu penting.

Sisingaan memiliki makna filosofis yang mendalam. Singa dianggap sebagai simbol kekuatan dan keberanian. Melalui pertunjukan sisingaan, masyarakat Sunda berharap dapat memperoleh berkah dan perlindungan dari roh-roh jahat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist