BRANDA.CO.ID – Doom spending adalah perilaku seseorang cenderung berbelanja secara impulsif, sebagai respons terhadap perasaan cemas atau pesimis tentang masa depan, terutama terkait kondisi ekonomi.
Doom spending ini fenomena yang kompleks, dengan akar penyebab yang beragam. Meskipun belanja dapat memberikan kesenangan sementara, penting untuk mencari cara yang lebih sehat untuk mengatasinya.
Penyebab Doom Spending Terjadi
1. Ketidakpastian Ekonomi: Fluktuasi ekonomi, inflasi, dan ketidakstabilan pasar kerja membuat banyak orang, terutama generasi muda, merasa tidak aman tentang masa depan finansial mereka.
2. Tekanan Sosial: Media sosial dan iklan seringkali menampilkan gaya hidup konsumtif, yang dapat memicu keinginan untuk memiliki barang-barang tertentu sebagai bentuk pengakuan sosial.
3. Cara Mengatasi Stres: Belanja seringkali dianggap sebagai cara yang mudah dan cepat untuk menghilangkan stres dan mendapatkan kepuasan instan.
4. Perasaan Tak Berdaya: Dihadapkan pada masalah global seperti perubahan iklim atau ketidakadilan sosial, beberapa orang merasa tak berdaya dan mencari pelarian melalui belanja.
Dampak Doom Spending
1. Masalah Keuangan: Belanja impulsif dapat menguras tabungan dan menyebabkan utang yang sulit dilunasi.
2. Stres yang Lebih Besar: Alih-alih mengatasi masalah, belanja impulsif justru dapat meningkatkan stres jangka panjang karena rasa bersalah dan penyesalan.
3. Siklus Konsumsi: Doom spending dapat menciptakan siklus konsumsi yang tidak sehat, di mana seseorang terus mencari kepuasan instan melalui belanja.
Cara Mengatasi Doom Spending
1. Kenali Pemicunya: Identifikasi situasi atau emosi yang memicu keinginan untuk berbelanja.
2. Buat Anggaran: Rencanakan pengeluaran dan patuhi anggaran tersebut.
3. Cari Alternatif: Alih-alih belanja, cari kegiatan lain yang dapat mengurangi stres, seperti berolahraga, membaca, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.
4. Tunda Keputusan: Jika ingin membeli sesuatu, tunggu beberapa hari sebelum memutuskan.
5. Berbicara dengan Seseorang: Jika merasa kesulitan mengendalikan kebiasaan belanja impulsif, jangan ragu untuk berbicara dengan teman, keluarga, atau profesional.
Dengan kesadaran dan upaya yang tepat, kita dapat mengatasi kebiasaan belanja impulsif dan membangun masa depan finansial yang lebih baik.