BRANDA.CO.ID – Sebutan Kota Sukabumi sebagai kota inovatif memang pantas disematkan pada daerah yang memiliki julukan Kota Mochi.
Pasalnya, terdapat ratusan inovasi yang dilahirkan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi.
Bukan hanya inovasi biasa, inovasi – inovasi tersebut memiliki manfaat dan peran penting baik dalam kinerja pemerintah daerah, juga dalam pelayanan pada masyarakatnya.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan pada Bappeda Kota Sukabumi Ismail Aini, mengatakan, tradisi untuk berinovasi yang sudah di gagas dari dahulu ini masih terus berjalan dan meningkat jumlahnya.
Oleh karena itu, pada akhir tahun 2023 Kota Sukabumi mendapat predikat sebagai Kota sangat inovatif oleh Kemendagri di ajang Inovasi Government Award (IGA) tahun 2023.
Jumlah inovasi yang dikirimkan Pemkot Sukabumi ke Kemendagri tahun 2023 sebanyak 180, dengan rincian inovasi digital sebanyak 74 dalam hitungan 41 persen dan inovasi non digital 106 atau 59 persen.
“Sebenernya jumlah inovasi yang masuk sangat banyak, namun yang kita submit untuk ikut dalam IGA tahun 2023. Membentuk satu ekosistem inovasi dengan tingkat kematangan yang memenuhi syarat, hsil akhirnya menentukan indeks inovasi daerah,”kata Ismail, kepada wartawan belum lama ini.
Pada IGA tahun 2023, Kota Sukabumi masuk dalam urutan ke-11 dengan indeks kematangan di nilai sangat inovatif oleh Kemendagri.
Ada dua inovasi yang dibawa pada ajang IGA tahun 2023, untuk inovasi non digital yakni Sukabumi creative Hub, dan inovasi digital E-CPPD (Elektronik Cadangan Pangan Pemerintah Daerah) milik DKP3 (Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan).
Untuk mempertahankan predikat sebagai Kota sangat inovatif tentunya Pemkot Sukabumi akan terus melakukan berbagai upaya, di ajang IGA tahun 2024, Ismail juga menyampaikan inovasi yang dikirim ke Kemendagri sebanyak 238 inovasi dengan rincian 77 (32 persen) inovasi digital dan 161 (68 persen) inovasi non digital.
“Saat ini kita sedang menunggu kabar dari Kemendagri, kemungkinan di bulan Oktober hasil penilaian untuk semua inovasi yang kita kirim, selanjutnya akan kita angkat untuk penilaian IGA tahun 2024,”ungkapnya.
Data inovasi yang di kirim ke Kemendagri pada tahun 2022 oleh Kota Sukabumi sebanyak 113, dengan jumlah inovasi digital 67 (59 persen) dan inovasi non digital sebanyak 46 (41 persen).
“Kalau melihat grafik jumlah inovasi hitungan tahun, tentunya terus mengalami peningkatan, semoga kita bisa mempertahankan predikat yang sudah ada untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah,”katanya.***