BRANDA.CO.ID – Sungai Cimandiri, yang membentang sepanjang sekitar 100 km di wilayah Sukabumi, memiliki sejarah yang panjang dan erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat setempat. Sungai ini tidak hanya menjadi sumber air utama, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan peradaban di wilayah tersebut.
Pada masa penjajahan Belanda, Sungai Cimandiri menjadi jalur transportasi penting untuk mengangkut hasil bumi, dari perkebunan di sekitar sungai menuju kota-kota besar. Keberadaan sungai ini sangat mendukung aktivitas ekonomi kolonial di wilayah Sukabumi.
Di sepanjang aliran Sungai Cimandiri, terdapat banyak kampung dan pemukiman penduduk. Sungai ini menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat, digunakan untuk irigasi, perikanan, dan juga sebagai sarana transportasi tradisional.
Diketahui, sungai ini juga menyimpan banyak cerita dan legenda yang turun-temurun dikisahkan oleh masyarakat setempat. Sungai ini menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya, dan identitas masyarakat Sukabumi.
Seiring dengan perkembangan zaman, sungai ini pun menghadapi berbagai masalah lingkungan seperti pencemaran akibat limbah industri dan domestik, serta sedimentasi akibat erosi.
Aktivitas penambangan pasir dan emas secara ilegal telah merusak ekosistem sungai, dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat yang bergantung pada sungai. Selain itu, letak geografisnya yang berada di daerah rawan bencana, juga membuat sungai ini sering mengalami banjir dan longsor, terutama saat musim hujan.
Sungai ini adalah aset berharga bagi masyarakat Sukabumi. Melalui pemahaman sejarah dan upaya pelestarian yang berkelanjutan, diharapkan Sungai Cimandiri dapat kembali menjadi sumber kehidupan yang lestari bagi generasi mendatang.