BRANDA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur bersama Unsur Forkopimda telah melaksanakan sejumlah persiapan penjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cianjur 2024.
“Alhamdulillah, tahapan-tahapan Pilkada, mulai dari kampanye hingga masa tenang, berjalan relatif aman,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur sekaligus Ketua Desk Pilkada 2024, Cecep S. Alamsyah, kepada wartawan di Pendopo Cianjur, Selasa (26/11/2024).
Dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya, sambung Cecep, dinamika Pilkada ini diperkirakan meningkat. Namun, berkat kesiapan semua pihak, termasuk penyelenggara, TNI-Polri, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat, situasi dapat dikelola dengan baik.
“Besok adalah hari penting bagi Kabupaten Cianjur. Untuk itu, segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik, terutama logistik. Berdasarkan informasi dari Forkopimcam dan TNI-Polri, logistik sudah siap di TPS,” ungkap Cecep.
Meski demikian, cuaca menjadi faktor yang harus diantisipasi. Berdasarkan prediksi BMKG, hujan lebat diperkirakan terjadi pada sore hari.
“Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk datang ke TPS lebih awal, pagi hingga siang, agar tidak terhambat oleh cuaca. Partisipasi pemilih yang tinggi sangat penting untuk merepresentasikan aspirasi masyarakat Kabupaten Cianjur,” jelasnya.
Cuaca diprediksi akan memengaruhi partisipasi pemilih, yang menurut Cecep sangat penting untuk diperhatikan. Ia menegaskan bahwa rendahnya partisipasi pemilih dapat merugikan proses demokrasi.
“Karena itu, kami telah menyampaikan kepada para camat untuk mengantisipasi hal ini dengan mengarahkan warganya agar datang ke TPS lebih awal, tidak menunggu hingga siang. Dengan begitu, jumlah pemilih yang datang bisa lebih banyak, sehingga hasil Pilkada benar-benar merepresentasikan aspirasi masyarakat Kabupaten Cianjur,” jelasnya.
Cecep menyebutkan bahwa target partisipasi Pilkada 2024 di Kabupaten Cianjur adalah 75 persen.
“Karena ini menyangkut kepentingan lokal, eskalasi di antara pendukung pasangan calon mungkin saja terjadi, namun kami melihat adanya kedewasaan dari partai politik pengusung dan masyarakat. Hal ini membuat dinamika yang ada tidak sampai mengganggu keamanan dan ketertiban,” tandasnya.***