BRANDA.CO.ID – Pergantian tahun selalu menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang. Kembang api, pesta, dan resolusi tahun baru menjadi ciri khas perayaan ini. Namun, tahukah Anda bahwa tradisi merayakan tahun baru sudah ada sejak ribuan tahun lalu?
Perayaan ini telah melewati berbagai peradaban dan budaya, mengalami transformasi dari waktu ke waktu. Artikel ini akan mengajak Anda bertualang ke masa lalu, untuk mengungkap asal-usul perayaan tahun baru dan bagaimana tradisi ini berkembang hingga menjadi perayaan global seperti sekarang.
Perayaan ini adalah tradisi yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Peradaban Mesopotamia yang terletak di antara sungai Tigris dan Euphrates (sekarang Irak), dipercaya sebagai peradaban pertama yang merayakan Tahun Baru sekitar tahun 2000 SM.
Mereka merayakannya pada saat titik balik matahari musim semi (vernal equinox), yang menandai awal musim tanam. Awalnya, bangsa Romawi merayakannya pada tanggal 1 Maret. Namun, kemudian mereka mengadopsi kalender Julius Caesar dan merayakannya pada tanggal 1 Januari.
Festival Saturnalia, yang didedikasikan untuk dewa pertanian Saturnus, juga menjadi bagian dari perayaannya mereka. Kalender Cina didasarkan pada siklus bulan dan matahari.
Pada masa modern, perayaan ini menjadi semakin global. Setiap budaya memiliki tradisi dan cara merayakan yang berbeda-beda, namun beberapa elemen umum yang sering ditemukan adalah kembang api yang populer di seluruh dunia.
Selain itu, pada momen ini banyak orang membuat resolusi atau janji untuk memperbaiki diri di tahun yang akan datang. Terdapat juga pertukaran hadiah kepada orang terkasih, yang kini menjadi tradisi umum untuk dilakukan.
Singkatnya, perayaan Tahun Baru adalah refleksi dari keragaman budaya manusia. Tradisi yang telah ada selama ribuan tahun ini terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman.