BRANDA.CO.ID – Dalam sebuah pengumuman mengejutkan, Bukalapak resmi menghentikan layanan marketplace yang selama ini menjadi andalannya. Mulai 9 Februari 2025 pukul 23.59, platform e-commerce ini akan berfokus penuh pada penjualan produk virtual seperti pulsa, token listrik, dan layanan digital lainnya.
“Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di Marketplace Bukalapak,” tulis keterangan manajemen melalui website blog officialnya.
Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan yang matang. Dalam keterangan resminya, Bukalapak menjelaskan bahwa pergeseran fokus ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna.
Meski demikian, penutupan layanan marketplace tentu akan berdampak pada para penjual dan pembeli, sehingga Bukalapak berkomitmen untuk membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin.
“Untuk itu, kami telah menyiapkan panduan dan langkah-langkah untuk membantu Pelapak dalam proses transisi,” sebutnya.
Tak hanya itu, keputusan platform e-commerce ini memunculkan sejumlah pertanyaan mengenai daya saing perusahaan, di tengah persaingan bisnis e-commerce yang semakin ketat. Namun, langkah tersebut juga membuka peluang bagi perusahaan untuk menjadi pemimpin pasar dalam penjualan produk virtual di Indonesia.
Bukalapak sendiri dipimpin oleh Willix Halim, yang diketahui lahir di Medan pada 5 November 1987. Saat ini, ia telah berusia 38 tahun.
Willix Halim diketahui pernah mengenyam pendidikan di University of Melbourne, dan mendapat gelar Sarjana Computer Science dan Mechatronics dengan First Class Honors dan sebagai Valedictorian tahun 2009
Kemudian, ia melanjutkan studinya di Stanford University Graduate School of Business di tahun 2013.