BRANDA.CO.ID – Oei Tiong Ham, nama yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun di masa lalu ia adalah sosok yang sangat berpengaruh di Hindia Belanda.
Lahir di Semarang pada tahun 1866, Oei Tiong Ham berhasil membangun sebuah kerajaan bisnis yang sangat besar, terutama di sektor gula. Julukan “Raja Gula” pun melekat padanya karena kesuksesannya yang luar biasa, dalam menguasai industri gula di Hindia Belanda.
Kisah suksesnya dimulai dari bisnis kecil yang diwarisi dari sang ayah. Dengan kejelian bisnis dan kerja keras, ia berhasil mengembangkan bisnis tersebut menjadi sebuah konglomerasi besar, yang dikenal dengan nama Oei Tiong Ham Concern (OTHC).
Di balik kesuksesannya sebagai pengusaha, ia juga dikenal dengan kehidupan pribadinya yang cukup kontroversial. Ia memiliki delapan orang istri dan diperkirakan memiliki lebih dari 26 anak. Jumlah istri dan anak yang banyak ini, menjadikannya salah satu tokoh yang paling menarik perhatian di masanya.
Setelah meninggal pada tahun 1924, warisan kekayaannya memicu perselisihan yang panjang di antara keluarga besarnya. Delapan istri dan puluhan anak berebut harta warisan yang sangat besar. Peristiwa ini menjadi sorotan media pada masanya, dan menjadi bahan perbincangan yang menarik.
Meskipun kehidupan pribadinya penuh kontroversi, Oei Tiong telah memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia.
Ia telah menciptakan lapangan kerja bagi ribuan orang dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya. Selain itu, ia juga telah memajukan industri gula di Indonesia.