BRANDA.CO.ID – Kapal Mary Celeste, sebuah nama yang menggema dalam sejarah maritim, menyelimuti dirinya dengan aura misteri dan ketakutan. Pada tahun 1872, kapal dagang Amerika ini ditemukan terapung-apung di Samudra Atlantik, tanpa awak, dan tanpa jejak yang jelas tentang apa yang telah terjadi.
Kapal Mary Celeste, awalnya bernama Amazon, diluncurkan pada tahun 1861. Kapal ini memiliki sejarah yang kurang beruntung, mengalami beberapa kecelakaan dan pergantian kepemilikan.
Pada tahun 1872, di bawah komando Kapten Benjamin Briggs, Kapal Mary Celeste berlayar dari New York menuju Genoa, Italia, dengan muatan alkohol industri.
Pada tanggal 4 Desember 1872, kapal Dei Gratia, yang dinakhodai oleh Kapten David Morehouse, menemukan kapal tersebut terapung-apung di dekat Kepulauan Azores. Kapal itu dalam kondisi yang relatif baik, dengan layar yang masih terpasang dan muatan yang utuh. Namun, tidak ada satu pun awak kapal yang ditemukan.
Hilangnya awak kapal telah menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah maritim. Tidak ada tanda-tanda perlawanan atau kekerasan di kapal, dan semua barang pribadi awak kapal masih utuh. Jurnal kapal juga tidak memberikan petunjuk apa pun tentang apa yang telah terjadi.
Selama bertahun-tahun, berbagai teori telah diajukan untuk menjelaskan hilangnya awak kapal. Beberapa teori yang paling populer adalah kemungkinan Mary Celeste terjebak dalam badai yang parah, hingga memaksa awak kapal untuk meninggalkan kapal.
Namun, cuaca di daerah tersebut dilaporkan baik pada saat penemuan kapal. Selain itu, beberapa orang berspekulasi bahwa uap alkohol dari muatan kapal mungkin telah meracuni awak kapal, menyebabkan mereka kehilangan kesadaran dan jatuh ke laut.
Misteri kapal tersebut terus memikat imajinasi orang-orang hingga hari ini. Kisah ini telah mengilhami banyak buku, film, dan acara televisi. Mary Celeste telah menjadi simbol ketidakpastian dan bahaya laut, serta pengingat akan misteri yang tak terpecahkan yang masih ada di dunia kita.