Dzikir Alfath Kembali Kirim Mahasantri ke Luar Negeri untuk Dakwah dan Kerja Profesional

Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath prof.Dr.K.H Fajar Laksana. (Foto: Her)
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Pondok Pesantren Dzikir Alfath Sukabumi kembali menunjukkan kiprahnya di kancah internasional dengan melepas sejumlah mahasantri dari program KSB2 dan DSSB2 OSCIKA PPK Go Internasional. Para mahasantri tersebut akan diberangkatkan untuk bekerja sekaligus berdakwah ke Masjidil Haram (Mekah), Kuwait, dan Jepang.

Acara pelepasan yang digelar pada Rabu (6/8/2025) di aula Ponpes Dzikir Alfath, turut dirangkaikan dengan kegiatan Stadium General yang menghadirkan Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag RI, Dr. H. Endi Suhendi, sebagai pembicara utama.

Pimpinan Ponpes Dzikir Alfath, Prof. Dr. KH Fajar Laksana, menyampaikan bahwa pelepasan ini merupakan wujud nyata peran strategis pondok pesantren yang tidak hanya berfokus pada pendidikan, tetapi juga dakwah dan pemberdayaan umat.

“Hari ini kita menyelenggarakan dua kegiatan sekaligus. Pertama, ceramah umum oleh Kasubdit PD Pontren Kemenag RI, dan kedua, pelepasan santri yang akan bekerja di tiga negara: 21 orang ke Masjidil Haram serta 7 orang ke Jepang dan Kuwait,” ujar Prof. Fajar.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk melaporkan langsung berbagai program internasional yang dijalankan Ponpes Dzikir Alfath kepada Kementerian Agama.

“Pesantren saat ini harus mampu menjalankan tiga fungsi utama: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan,” ujarnya.

Dalam bidang dakwah, lanjut Prof. Fajar, Dzikir Alfath telah membentuk 25 majelis yang aktif berdakwah di berbagai daerah, mulai dari pelosok Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, hingga Pulau Buru di Maluku.

“Para santri mengabdi di tengah komunitas minoritas dan mualaf melalui program yang telah berjalan selama tiga tahun terakhir,” jelasnya.

Sementara dalam bidang pemberdayaan, para santri telah diberangkatkan ke lima negara: Jepang, Turki, Mekah, Madinah, dan Dubai. Mereka tidak hanya bekerja, tetapi juga menjalankan misi dakwah di negara tujuan.

“Hingga kini, sekitar 150 santri telah kita kirim ke luar negeri. Dengan pelepasan hari ini, jumlahnya mendekati 200 orang. Dan tahun ini, ada sekitar 500 santri lagi yang siap diberangkatkan ke lima negara tersebut,” ungkapnya.

Sebagai bentuk pengawasan dan pembinaan, pihak pesantren rutin mengunjungi para santri di luar negeri setiap tahun, termasuk ke Turki, Mekah, dan Madinah.

“Selain itu, pengajian mingguan via Zoom terus dilakukan untuk menjaga semangat spiritual dan mengevaluasi kinerja para santri. Kami juga telah membentuk jaringan perwakilan di setiap negara tujuan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan langsung selama mereka menjalankan tugas dakwah dan profesional,” pungkas Prof. Fajar. (Her)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist