Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus, Berawal Dari Inggris Hingga Masuk Indonesia

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Gerakan Pramuka dimulai pada tahun 1907 di Inggris oleh Lord Robert Baden-Powell. Ia mendirikan sebuah organisasi kepanduan yang bertujuan untuk mendidik kaum muda agar menjadi pribadi yang mandiri, berani, dan bertanggung jawab.

Pada tahun 1910, gerakan Pramuka ini mulai berkembang ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. Di Indonesia, gerakan kepanduan pertama kali diperkenalkan oleh Belanda melalui Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912.

Namun, organisasi Pramuka ini hanya diperuntukkan bagi warga negara Belanda. Melihat hal tersebut, tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia mendirikan organisasi kepanduan untuk pribumi, seperti Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) pada tahun 1916 yang diprakarsai oleh Paku Alam VIII.

Organisasi-organisasi kepanduan pribumi lainnya yang muncul antara lain Hizbul Wathan (HW) yang didirikan oleh Muhammadiyah, dan Syarikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP) yang didirikan oleh Syarikat Islam.

Pada masa penjajahan Jepang, organisasi kepanduan dibekukan dan digantikan dengan organisasi bentukan Jepang seperti Keibondan dan PETA.

Namun, setelah Indonesia merdeka, semangat kepanduan kembali bangkit. Pada tahun 1945, dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia sebagai wadah tunggal kepanduan di Indonesia.

Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, upaya untuk menyatukan berbagai organisasi kepanduan di Indonesia semakin intensif.

Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh gerakan kepanduan untuk menyatukan organisasi-organisasi tersebut menjadi satu kesatuan yang kuat. Hasil dari pertemuan tersebut adalah pembentukan Gerakan Pramuka Indonesia.

Pada tanggal 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada masyarakat melalui Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang dipimpin oleh Presiden Soekarno.

Dalam kesempatan tersebut, istilah “Pramuka” diperkenalkan oleh Sultan Hamengkubuwono IX yang berasal dari kata “Pramuka” yang berarti “pasukan terdepan dalam perang”.

Selain itu, Presiden Soekarno juga menyerahkan panji-panji Pramuka kepada tokoh-tokoh Pramuka sebagai simbol dimulainya gerakan ini di Indonesia.

Pada tanggal 20 Mei 1961, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya badan yang berwenang melaksanakan pendidikan kepramukaan di Indonesia.

Selain itu, pada tanggal 14 Agustus 1961, melalui Keputusan Presiden Nomor 448 Tahun 1961, ditetapkan tanggal 14 Agustus sebagai Hari Pramuka Nasional untuk memperingati perkenalan resmi Gerakan Pramuka kepada masyarakat Indonesia.

Gerakan Pramuka memiliki lambang Tunas Kelapa yang melambangkan generasi muda yang tumbuh dan berkembang dengan kokoh.

Tujuan utama dari Gerakan Pramuka adalah untuk mendidik dan membina generasi muda agar memiliki karakter yang baik, keterampilan yang berguna, serta semangat kebangsaan yang tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist