Viral Video Warga Sukabumi Terlantar, Relawan TikTok Akui Salah dan Minta Maaf

Relawan sekaligus pemilik akun TikTok Asep Nugraha klarifikasi Warga Ciengang Penerima Bantuan Sejak 2017. (Foto:Her)
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Asep Nugraha, pemilik akun TikTok sekaligus relawan kemanusiaan, menyampaikan permintaan maaf terkait unggahannya yang menyebut seorang warga Kampung Balekambang, RT 15/RW 07, Kedusunan Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, ditelantarkan pemerintah desa.

Dalam video yang sempat viral, Asep menyoroti kondisi Ibu Kartin, warga yang masih tinggal di zona merah pergerakan tanah, dengan narasi bahwa ia tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

Namun, setelah mendapat klarifikasi dari Kepala Desa Ciengang, Yudius Hidayat Bagja, bersama perangkat dusun dan RT setempat, Asep mengakui informasinya kurang akurat.

“Kami pastikan Ibu Kartin selalu menjadi prioritas penerima bantuan sejak lama. Sejak 2017 hingga 2025, beliau rutin menerima bantuan, termasuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) senilai Rp 4 juta dari Dinas Sosial dan Bantuan Langsung Tunai (BLT),” jelas Yudius saat mendampingi Ibu Kartin, Senin (22/8/2025).

Ia menegaskan, pemerintah desa tidak pernah menelantarkan warganya, terlebih mereka yang memiliki keterbatasan fisik maupun mental.

“Terkait kabar di media sosial, itu tidak benar. Namun tetap menjadi evaluasi bagi kami untuk meningkatkan pelayanan,” tambahnya.

Di hadapan warga, Asep Nugraha mengakui kekeliruannya dan meminta maaf. Ia mengaku video tersebut dibuat berdasarkan informasi lisan dari warga, yang ternyata tidak sepenuhnya benar.

“Video itu saya unggah atas dasar kemanusiaan, niatnya mendorong agar Ibu Kartin segera direlokasi. Tapi data yang saya peroleh memang tidak valid,” katanya.

Meski begitu, Asep tetap menyoroti kondisi Kampung Balekambang yang rawan pergerakan tanah sejak 2024.

Ia berharap dapat berkolaborasi dengan pemerintah desa agar relokasi warga, termasuk Ibu Kartin, bisa segera terealisasi.

“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah desa untuk menciptakan Desa Ciengang yang lebih aman dan mendesak pemerintah daerah maupun provinsi ikut membantu relokasi warga,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua RT 15/RW 07, Nikron, yang juga saudara Ibu Kartin, membenarkan bahwa Kartin selalu mendapatkan bantuan. Bahkan, kebutuhan makan sehari-harinya kerap ditanggung oleh istrinya.

“Ibu Kartin pernah ditawari tinggal bersama saya, tapi beliau menolak dan memilih kembali ke rumahnya. Rumah itu memang dari bantuan Rutilahu, walau kondisinya terlihat tidak layak karena pembangunan sempat terhenti pasca bencana pergerakan tanah,” pungkasnya. (Her)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist