Heboh Video Ospek Maba Unsri Cium Kening, Kampus Janji Beri Sanksi Tegas

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Universitas Sriwijaya (Unsri) di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, tengah menjadi sorotan setelah sebuah video perpeloncoan (ospek) viral di media sosial.

Dalam rekaman tersebut, terlihat mahasiswa baru (maba) diminta untuk saling mencium kening, diduga oleh mahasiswa senior dari Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (Himateta) Unsri.

Menanggapi insiden ini, pihak Unsri membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan untuk menyelidiki dugaan perundungan dalam video tersebut.

Sekretaris Unsri, Al Fitri, menegaskan bahwa jika terbukti ada pelanggaran berat, sanksi pemecatan dapat dijatuhkan, meskipun keputusan akhir berada di tangan rektor.

“Ada tim investigasi, jika ada pelanggaran berat, bisa dipecat, tapi ini keputusan rektor,” ujar Sekretaris Unsri, Al fitri, Rabu, 24 September 2025.

Al juga menyatakan, bahwa sebelumnya pihak kampus telah mengingatkan mahasiswa senior untuk tidak melakukan perundungan, terutama yang mengganggu ranah privasi.

Namun, ia mengakui bahwa mahasiswa kadang mencari ruang untuk melakukan hal yang menurut mereka biasa, meskipun di publik tampak janggal.

Dalam video klarifikasi yang beredar, sejumlah mahasiswa dari HIMATETA Unsri mengaku bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari tradisi ospek, yang sudah berlangsung lama.

Mereka menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak dimaksudkan untuk merendahkan martabat mahasiswa baru, melainkan sebagai bagian dari proses pembinaan dan kekeluargaan.

Namun, mereka juga mengakui bahwa cara tersebut kini dianggap tidak pantas, dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Insiden ini memicu gelombang kecaman dari publik dan civitas akademika. Banyak pihak menilai bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk perundungan yang tidak seharusnya terjadi di lingkungan pendidikan tinggi.

Pihak kampus pun menegaskan bahwa setiap pelanggaran akan diberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Saat ini, Satgas tengah mengumpulkan data dan informasi terkait insiden tersebut untuk menentukan langkah selanjutnya.

Pihak kampus berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi seluruh civitas akademika, untuk selalu menjaga nilai-nilai etika dan menghormati hak asasi setiap individu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist