Legenda dan Pesona Curug Ngebul: Surga Penuh Misteri di Pagelaran Cianjur

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Curug Ngebul, sebuah air terjun yang terletak di Kampung Cicangkal, Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyimpan pesona alam yang memukau serta kisah mistis yang menarik perhatian banyak orang.

Dengan ketinggian sekitar 30 meter, Curug Ngebul ini tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga menyimpan cerita yang telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Nama Curug Ngebul sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti “mengeluarkan asap”. Fenomena ini terjadi ketika air terjun jatuh dengan deras ke bebatuan di bawahnya, menciptakan percikan air yang menyerupai kabut atau asap.

Keunikan ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan fotografer alam, serta menjadi simbol dari keindahan alam yang masih alami dan murni.

Legenda Dua Saudara dan Misteri Kabut

Salah satu legenda yang paling dikenal adalah kisah dua saudara kandung yang berselisih karena masalah warisan. Pertikaian mereka berakhir tragis saat keduanya terjatuh ke dalam air terjun yang deras.

Sejak itu, kabut misterius sering muncul di sekitar curug, terutama ketika topik tentang warisan atau konflik keluarga dibicarakan. Masyarakat setempat percaya, bahwa kabut tersebut merupakan manifestasi dari roh kedua saudara yang masih menghuni kawasan tersebut.

Selain itu, terdapat pula cerita tentang penampakan sosok perempuan berbaju putih yang sering terlihat di tepian curug. Ia diyakini sebagai istri dari salah satu saudara yang bertikai, yang menyesal dan memilih untuk mengakhiri hidupnya di curug yang sama.

Cerita-cerita ini menambah nuansa mistis dan menarik bagi para pengunjung, yang penasaran akan kisah di balik keindahan alam Curug Ngebul.

Diketahui, destinasi ini juga dikenal sebagai tempat bertapa bagi para leluhur pada masa lalu. Banyak tokoh adat yang melakukan ritual tapa brata di sekitar air terjun untuk mendapatkan petunjuk hidup, kekuatan spiritual, atau ketenangan batin.

Hingga kini, beberapa warga Desa Bunijaya masih rutin menggelar ritual adat sederhana setiap bulan tertentu, seperti “sedekah bumi”, sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur dan alam.

Keindahan Alam dan Potensi Wisata

Selain kisah mistisnya, wisata ini juga menawarkan keindahan alam yang memukau. Dengan suhu udara yang sejuk dan suasana yang tenang, tempat ini cocok untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari.

Jalur trekking menuju curug ini memakan waktu sekitar 20–30 menit, dengan medan yang cukup menantang namun menyajikan pemandangan alam yang indah sepanjang perjalanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist