BRANDA.CO.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, didampingi Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, H. Andang Tjahjandi, secara resmi membuka kegiatan Pengembangan Komunikasi Publik di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2025, yang digelar di Ruang Pertemuan Setda Kota Sukabumi, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ASN dalam berkomunikasi secara efektif dan empatik kepada masyarakat.
Kepala BKPSDM Kota Sukabumi, Taufik Hidayah, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan ini dilaksanakan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang mewajibkan setiap ASN untuk terus mengembangkan kompetensi diri.
Salah satu standar kompetensi manajerial yang harus dimiliki aparatur, kata Taufik, adalah kemampuan di bidang komunikasi publik.
Dalam arahannya, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan bahwa di era keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi, kemampuan komunikasi publik menjadi hal yang sangat penting dan relevan bagi setiap aparatur pemerintah.
“Kita semua menyadari bahwa saat ini kita hidup dalam era yang penuh tantangan, era yang ditandai oleh keterbukaan informasi, pesatnya perkembangan teknologi, serta tingginya harapan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik,” ujarnya.
Menurut Bobby, komunikasi publik merupakan kompetensi inti yang harus dimiliki oleh setiap ASN, terutama bagi mereka yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Ia menekankan bahwa kemampuan menyampaikan pesan secara jelas, efektif, empatik, dan persuasif sangat penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah.
“Kinerja pemerintah tidak hanya diukur dari seberapa baik kita bekerja di balik meja, tetapi juga dari seberapa baik kita menyampaikan hasil kerja tersebut secara transparan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bobby menjelaskan bahwa kegagalan dalam menyampaikan informasi kepada publik dapat menimbulkan kesalahpahaman, resistensi, bahkan krisis kepercayaan.
Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ASN dalam mengomunikasikan kebijakan secara lugas dan inklusif.
“Melalui pelatihan ini, kita tidak hanya diajak memahami teori-teori komunikasi publik, tetapi juga untuk mengasah kepekaan sosial, membangun empati terhadap kebutuhan masyarakat, serta menyusun narasi kebijakan yang komunikatif,” jelasnya.
Ia mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh dan menjadikannya momentum untuk berbenah serta meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Komunikasi publik adalah jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Maka kita semua harus menjadi komunikator yang andal dan bermartabat demi terwujudnya pemerintahan yang dicintai dan dipercaya rakyatnya,” pungkas Bobby.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, Pemerintah Kota Sukabumi berharap aparatur sipil negara mampu membangun birokrasi yang efisien, komunikatif, humanis, dan adaptif terhadap perubahan zaman.