BRANDA.CO.ID – Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin, mengajak para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan SMA untuk tidak ragu memanfaatkan peluang besar dalam program pemagangan dan penempatan kerja ke Jepang.
Program ini disebutnya sebagai jalan strategis bagi generasi muda Indonesia untuk menimba pengalaman kerja internasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan.
Ajakan tersebut disampaikan Zainul saat menghadiri kegiatan sosialisasi persiapan pemagangan dan penempatan kerja di Jepang, yang digelar bersama PT Mojo Indonesia Group dan Himpunan Sekolah SMK Nahdlatul Ulama (Seminu) di Kota Sukabumi, Jumat (24/10/2025).
“Program magang ke Jepang ini sangat strategis. Tidak hanya membuka peluang kerja, tapi juga membentuk karakter disiplin dan profesional bagi peserta. Jepang dikenal dengan etos kerja yang tinggi dan penghargaan terhadap prestasi,” ujar Zainul.
Menurut Zainul, program ini merupakan hasil kerja sama resmi antara pemerintah Indonesia dan Jepang, yang membuka kesempatan luas bagi lulusan SLTA/SMK untuk magang di berbagai sektor industri, mulai dari perhotelan, konstruksi, pertanian, perkebunan, hingga transportasi.
“Yang menarik, program ini gratis dan sepenuhnya legal. Peserta akan mengikuti pendidikan serta pelatihan selama 4 hingga 6 bulan sebelum diberangkatkan. Setelah itu, mereka menjalani kontrak kerja minimal dua hingga tiga tahun, bahkan bisa diperpanjang bila kinerjanya baik,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut hadir perwakilan SMK, pimpinan PT Mojo Indonesia Group, Kiai Arifin Junaedi selaku pakar pendidikan, serta perwakilan dari Jepang yang turut memberikan materi sosialisasi.
Zainul mengungkapkan, kuota tenaga magang yang disediakan pemerintah Jepang mencapai 200.000 formasi setiap tahun.
Namun, Indonesia baru mampu mengirim sekitar 30.000 tenaga magang, sehingga peluang masih terbuka sangat luas.
“Artinya, masih ada ratusan ribu peluang yang bisa diisi oleh tenaga kerja muda Indonesia. Ini kesempatan besar yang jangan sampai dilewatkan,” ujarnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dan lembaga pendidikan dalam menyiapkan calon peserta magang agar memenuhi standar profesional yang dibutuhkan.
“Peluangnya besar, minatnya tinggi, tapi tantangannya ada di kesiapan lembaga dan struktur penunjangnya. Pemerintah harus lebih proaktif menjembatani hal ini,” tegasnya.
Zainul juga menaruh harapan besar pada potensi daerah seperti Sukabumi untuk berkontribusi lebih dalam program tersebut.
“Kalau dari Sukabumi saja bisa mengirim seribu peserta setiap tahun, itu luar biasa. Kita optimis dan harus optimalkan kesempatan ini,” pungkasnya.***
