BRANDA.CO.ID – Di antara lanskap pegunungan yang hijau dan sawah yang menghampar luas di Jawa Barat, hiduplah seorang tokoh cerita rakyat yang namanya tak pernah lekang dimakan zaman, yaitu Si Kabayan.
Kisah Si Kabayan yang dituturkan dari generasi ke generasi bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cerminan kehidupan masyarakat Sunda dengan segala kesederhanaan, keluguan, dan tentu saja, kecerdikan jenakanya.
Si Kabayan digambarkan sebagai sosok pria sederhana, terkadang terlihat malas dan kurang cekatan dalam urusan duniawi. Ia lebih sering digambarkan mengenakan pakaian lusuh dan ikat kepala khas Sunda.
Namun, di balik penampilannya yang bersahaja, tersimpan akal yang cerdik dan kemampuan melihat suatu masalah dari sudut pandang yang unik, seringkali menghasilkan solusi yang tak terduga dan mengundang tawa.
Misalnya, dalam kisah “Si Kabayan Ngala Tutut” (Si Kabayan Mencari Keong), ia dengan akalnya yang sederhana berhasil mengumpulkan banyak tutut meskipun caranya terlihat tidak lazim.
Atau dalam cerita “Si Kabayan Jadi Juragan”, ketidaktahuannya tentang aturan formal justru membawanya pada situasi lucu dan tak terduga.
Namun, penting untuk dicatat bahwa keluguan pria ini bukanlah kebodohan. Ia memiliki kemampuan untuk berpikir di luar kotak dan menemukan solusi kreatif untuk masalah yang dihadapi.
Kecerdikannya seringkali tersembunyi di balik tingkah lakunya yang tampak malas atau kurang serius. Ia mampu melihat celah dan memanfaatkan situasi demi keuntungannya, meskipun seringkali dengan cara yang menggelitik.