Wagub Uu Ruzhanul: Edukasi Anti Hoaks Akan Dikembangkan di Pesantren Se-Jawa Barat

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membuka acara Keliling Jabar Belajar Literasi Baik Asyik dan Fun (Kejar Tabbayun) di Pesantren Syamsul Ulum, Kota Bandung, Jumat (10/2/2023).(Foto: Biro Adpim Jabar)
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membuka kegiatan edukasi anti hoaks bertajuk Keliling Jabar Belajar Literasi Baik Asyik dan Fun atau Kejar Tabbayun di Pesantren Syamsul Ulum, Kota Bandung, Jumat (10/2/2023).

Kang Uu, sapaan Uu Ruzhanul Ulum,mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu upaya Pemda Provinsi Jabar dalam memperkuat saber (sapu bersih) hoaks kepada masyarakat, juga sebagai komitmen implementasi Perda Provinsi Jabar Nomor 1 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren.

Kali ini edukasi saber hoaks melibatkan pesantren, karena menurutnya dengan kemajuan teknologi melalui gawai, santri pun tidak terlindungi secara penuh dari bahaya hoaks.

“Terkadang pesantren pun tak kuat menahan gelombang hoaks ini. Oleh karena itu kami memberikan pengertian, bimbingan kepada para santri, juga dengan penuh ketakziman dengan para ustaz dan ustazah, tentang Jabar saber hoaks ini,” ujar Kang Uu.

Kang Uu mengungkapkan, kegiatan edukasi anti hoaks yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar dan Jabar Saber Hoaks (JSH) ini sudah dua kali dilaksanakan dan akan diselenggarakan secara merata di seluruh kabupaten/kota se-Jabar.

Kang Uu menegaskan,  pihaknya akan mengutamakan pesantren yang ada di wilayah perkotaan mengingat pengguna gawai terbanyak ada di daerah perkotaan.

“Yang sudah berjalan dua pesantren, tapi Insya Allah ini akan dilakukan di seluruh 27 kota/kabupaten di Jabar. Diusahakan dulu yang ada di daerah perkotaan, yang memang _handphone_ umumnya dimiliki setiap siswa,” kata dia.

Menurutnya, kegiatan edukasi ini penting karena berita bohong atau hoaks dapat merugikan berbagai pihak bahkan berujung pada tindak kriminalitas.

Ia mencontohkan, kejadian yang menimpa warga Garut yang sedang berjualan jaket di wilayah Sumatera Selatan menjadi  korban pembakaran mobil akibat berita hoaks.

“Sampai ada kejadian orang Garut lagi jualan jaket di Sumatera Selatan, mobilnya dibakar. Padahal hanya jualan jaket. Itu karena orang-orang termakan isu hoaks. Jabar tidak mau seperti itu,” kata Pak Uu.

“Maka kami ikhtiar memberikan pengertian kepada masyarakat tentang hal semacam ini, dan sekarang masuk ke pesantren-pesantren,” imbuhnya.

Sumber: HUMAS JABAR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist