Pupuk Indonesia Siapkan 72.432 Ton Pupuk Subsidi untuk Jawa Barat

PT Pupuk Indonesia (Persero) pastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di Jawa Barat aman hingga beberapa bulan ke depan. (Foto: Istimewa)
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – PT Pupuk Indonesia (Persero) mengungkapkan bahwa stok pupuk bersubsidi di wilayah Provinsi Jawa Barat sebesar 72.413 ton per tanggal 13 Februari 2023.

Angka tersebut terdiri dari Urea dan NPK yang masing-masing sebesar 37.645 ton dan 34.767 ton atau secara total setara 183 persen dari ketentuan stok minimum.

SVP PSO Wilayah Barat, Agus Susanto, mengatakan, stok pupuk bersubsidi cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama beberapa minggu ke depan.

“Stok pupuk Urea setara dengan 155 persen dan stok pupuk NPK setara 227 persen dari ketentuan. Dengan demikian, stok pupuk urea dan NPK cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama beberapa minggu ke depan,” ungkap Agus

Agus menyebutkan, ketentuan stok yang disiapkan oleh Pupuk Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 04 Tahun 2023 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian.

“Kami menyalurkan sesuai dengan Surat Keputusan (SK) / E-Alokasi masing-masing wilayah. Kami memastikan ketersediaan stok  setiap bulan untuk mendukung penyaluran pupuk bersubsidi,” sebut Agus.

Agus mengungkapkan bahwa alokasi pupuk subsidi di Provinsi Jawa Barat ditetapkan sebesar 938.959 ton untuk tahun 2023.

Angka tersebut terdiri Urea 600.731 ton dan NPK sebesar 338.228 ton sesuai dengan Surat Keputusan (SK) kepala daerah sebagai aturan turunan dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 734 Tahun 2022 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2023.

Sesuai Permentan Nomor 734 Tahun 2022, pupuk bersubsidi saat ini difokuskan pada tiga jenis pupuk, yaitu Urea, NPK dan NPK Kakao.

Ketiga jenis pupuk bersubsidi ini diperuntukan bagi sembilan komoditas pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi.

Kesembilan komoditas tersebut adalah padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi.

Sementara dari sisi penyaluran atau pendistribusian, sambung Agus, Pupuk Indonesia telah merealisasikannya sebesar 244.742 ton per tanggal 31 Desember 2022.

Terdiri dari Urea sebesar 142.602 ton dan NPK sebesar 102.140 ton di wilayah Provinsi Jawa Barat.

“Dari sisi harga, ditetapkan HET masing-masing senilai Rp 2.250 per kg untuk pupuk urea, Rp 2.300 per kg untuk pupuk NPK, serta Rp 3.300 untuk pupuk NPK untuk kakao atau yang juga disebut dengan istilah NPK formula khusus,” bebernya.

Agus memastikan, seluruh pupuk bersubsidi yang didistribusikan Pupuk Indonesia diperuntukan kepada petani yang memenuhi persyaratan dalam Permentan Nomor 734 Tahun 2022.

Diman berdasarkan hal tersebut, petani yang berhak mendapatkan yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektar, dan menggunakan Kartu Tani (untuk wilayah tertentu).

“Petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang juga disebut dengan istilah Kios Pupuk Lengkap (KPL) dan telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat,”katanya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist