Sejarah dan Makna Filosofis Kesenian Rengkong Cianjur

Kesenian Rengkong Cianjur
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Kesenian Rengkong merupakan sebuah tradisi unik dan memukau yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat. Kesenian ini menggunakan bambu sebagai alat musik utama dan menghasilkan bunyi yang khas dan menarik.

Kesenian Rengkong memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan budaya agraris di Cianjur. Dahulu kala, para petani menggunakan bambu untuk memikul hasil panen padi mereka dari sawah ke lumbung.

Gesekan bambu dengan tali pengikat menghasilkan bunyi, yang kemudian diiringi dengan nyanyian dan tarian. Seiring waktu, tradisi ini berkembang menjadi sebuah kesenian yang dipertunjukkan dalam berbagai acara, seperti pernikahan, khitanan, dan perayaan lainnya.

Kesenian asal Cianjur ini juga memiliki makna filosofis yang mendalam, yaitu tentang rasa syukur atas panen yang berlimpah dan semangat gotong royong dalam masyarakat.

Pertunjukan Kesenian ini juga biasanya melibatkan 6 hingga 8 orang pemain. Para pemain membawa bambu yang diikat dengan tali dan berjalan beriringan sambil menghasilkan bunyi yang ritmis.

Kesenian Rengkong memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya unik dan menarik, antara lain:

1. Alat musik: Alat musik utama dalam Kesenian Rengkong adalah bambu. Bambu yang digunakan biasanya berukuran sekitar 2 meter dan memiliki diameter sekitar 10 cm.

2. Bunyi: Bunyi yang dihasilkan oleh Rengkong berasal dari gesekan bambu dengan tali pengikat. Bunyi ini memiliki ritme yang khas dan menarik.

3. Nyanyian dan tarian: Pertunjukan Kesenian asal Cianjur ini diiringi dengan nyanyian dan tarian yang ceria dan energik. Lirik lagu yang dinyanyikan biasanya bertemakan rasa syukur atas panen yang berlimpah dan semangat gotong royong.

4. Kostum: Para pemain Kesenian Rengkong biasanya mengenakan pakaian tradisional Sunda yang berwarna cerah dan menarik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist