BRANDA.CO.ID – Ririwa adalah istilah dalam bahasa Sunda, yang sering dikaitkan dengan hal-hal mistis atau makhluk halus. Makhluk ini dipercaya sebagai roh orang yang baru meninggal yang belum tenang, sehingga seringkali mengganggu atau menghantui orang-orang yang masih hidup.
Cerita tentang ririwa merupakan bagian dari kearifan lokal masyarakat Sunda. Cerita ini berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat untuk selalu berbuat baik dan menghormati orang yang sudah meninggal.
Selain itu, cerita tentang ririwa juga digunakan sebagai sarana untuk mendidik anak-anak, agar tidak melakukan perbuatan yang buruk.
Asal-Usul dan Makna Ririwa
1. Arti Kata: Kata “ririwa” berasal dari kata “riwan” yang memiliki arti “menghantui” atau “mimpi buruk”. Jadi, ririwa secara harfiah dapat diartikan sebagai sesuatu yang menghantui atau menyebabkan mimpi buruk.
2. Makhluk Halus: Digambarkan sebagai makhluk halus yang memiliki bentuk yang tidak jelas dan seringkali menyeramkan. Mereka sering muncul dalam mimpi atau penampakan di tempat-tempat yang dianggap angker.
3. Penyebab Munculnya: Dipercaya bahwa makhluk ini muncul karena beberapa faktor, seperti:
-Roh orang yang meninggal dengan cara yang tidak wajar (misalnya bunuh diri, dibunuh, atau meninggal dalam keadaan kesepian).
-Roh orang yang meninggal belum sempat menyelesaikan urusan dunia.
-Roh orang yang meninggal tidak mendapatkan doa dan amal baik dari keluarganya.
Dalam kepercayaan masyarakat Sunda, ada beberapa cara untuk mengatasi gangguan ririwa, antara lain:
1. Melakukan Ruwatan: Ruwatan adalah upacara adat yang bertujuan untuk membersihkan diri dari segala macam gangguan gaib, termasuk gangguan dari makhluk tersebut.
2. Membaca Doa: Membaca doa-doa tertentu yang dipercaya dapat mengusir roh jahat, seperti doa Surat Al-Baqarah.
3. Mencari Bantuan Orang Pintar: Banyak orang yang mencari bantuan orang pintar, atau dukun untuk mengatasi gangguan makhluk tersebut.