ECOSOC PBB, Ada 17 Program Ponpes Dzikir Al-Fath yang Bisa Diterapkan Untuk Indonesia Maju

ECOSOC PBB, Ada 17 Program Ponpes Dzikir Al-Fath yang Bisa Diterapkan Untuk Indonesia Maju
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath mengadakan stadium general dan penganugrahan gelar kehormatan keluarga kekerabatan kerjaan Prusia di aula Syeh Quro Ponpes Dzikir Al-Fath, Sabtu (31/8/2024).

Kegiatan bertema peran “Ecosoc PBB di dunia global dalam pembangunan berkelanjutan nusantara baru untuk indonesia maju”.

Hadir ketua STIM Alfath Sukabumi, Rudi Ripandi. S.Com.MM Pimpinan Ponpes Dzikir Alfath, Prof. Dr.KH Haji Fajar Laksana, Se, CQM. MM. PH. D dan Presiden of UIPM Indonesia United Kingdom Ecosoc, Main Represntative no 454657 Head Brand Ambasador Kingdom Prusia, Rusia, Prof. Dr. Muhammad Solihin Ridwan

“Hari ini kita ada kegiatan stadium general dengan diplomat dari ecosoc PBB tentang peranan ecococ PBB dalam menuju Nusantra baru dan Indonesia maju. Kami meminta kepada Ecosoc PBB yaitu prof.Dr.Mohammad Soleh Ridwan memberikan gambarannya,” kata Fajar kepada wartawan

Fajar mengutarakan, ada 17 program yang sangat bagus dan bisa diterapkan di Indonesia dan 17 program itu sudah banyak dilakukan juga di Ponpes Al-fath.

“Tadi sudah diterangkan, dan yang pokok dalam 17 program itu adalah kualitas pendidikan ,kesehatan dan ketahanan pangan. Ini yang paling pokok kita perjuangkan juga disini,” tuturnya.

Selanjutnya kata Fajaf, karena profesor. Dr Muhammad Ridwan merupakan perwakilan dari kerajaan prusia. Pihaknya telah memberikan gambaran, mempromosikan seni budaya di Pondok Pesanyrean Dzikir Al-Fath yaitu boles dan ngagotong lisung.

“Alhamdulilah Boles sudah ditetapkan kementrian kebudayaan mejadi warisan budaya tak benda indonesia (WBTBI). Lalu kita segera promosikan ke mancanegara dan disambut baik oleh salah satu perwakilan dari kerajaan prusia,” cetusnya.

Berdasarkan itu lanjut Fajar, pihak kerajaan Prusia juga memberikan penghargaan sebagai kekerabatan keluarga dari kerajaan prusia.

“Senagaimana tadi juga disampaikan oleh duta besar kerajaan prusia profesor Dr Muhammad Soleh Ridwan kita disambut baik oleh pihak kerajaan Prusia,” imbuhnya.

Menurut fajar, Ini merupakan salah satu programnya setelah seni budaya di pesantren ditetapkan menjadi seni budaya tak benda indonesia.

“Maka kewajiban kita mempromosikan ke mancanegara. Maka kita meminta kepada Prof muhammad Soleh Ridwan untuk bisa menjadi duta budaya boles dan lisung agar dikenalkan di ecosoc PBB dan di mancanegara,” harapnya.

Diakatakan Fajar, Prof muhammad Soleh Ridwan akan mengundang pihaknya di beberapa negara termasuk dikerajaan prusia termasuk tampilan-tampilan dalam pertemuan di PBB.

“Karena juga ecosoc PBB ini setiap tahun membawa tujuh orang deligasi dari berbagai macam hot isu yang sedang berkembang seperti politik, perdamaian, kemanusian, seni budaya,” ujarnya.

Berdasarkan informasi, dari 17 diplomat yang akan diundang di ecosoc PBB tersebut diminta ada kader dari ponpes Alfath, untuk bisa belajar menjadi diplomat untuk menyampaikan potensi budaya yang ada di mancanegara.

“Ini peluang besar bagi kita apalagi di pondok pesantren dzikir al-fath ini menjadi suatu keharusan. Maka dengan kemampuan bahasa inggris dan pengetahuan yang mempuni, maka kearifan lokal budaya kita bisa dibawa ke Mancanegara,” ucapnya.

Disisi lain, WBTBI secara aspek seni budaya pencak silat sudah ditetapkan. Tetapi itu ada batasanya kalau tidak dikembangkan bisa dicabut penetapanya didunia.

“Maka kita membawa pencak silat kepada Prof Muhammad Ridwan diplomat perwakilan PBB untuk disampaikan kedunia internasional Unesco, bahwa pencak silat itu sudah banyak kita jaga dan menjadi akar budaya yang saat ini masih dilestarikan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia” tandasnya.

Presiden of UIPM Indonesia United Kingdom Ecosoc, Main Represntative no 454657 Head Brand Ambasador Kingdom Prusia, Rusia, Prof. Dr. Muhammad Solihin Ridwan menjelaskan, Langkah pertama agar bisa dibawa ke Internsional tentunya dasarnya adalah MOU.

“Ketika sudah ditetapkan sebagai WBTBI ini memperkuat di internasional maka biasanya kita melakukan hubungan diplomatik dari negara luar, dengan membuat undangan resmi ditijukan kepada pemangku adat boles dan lisung dalam hal ini kyai Haji Fajar Laksana,” katanya.

Tembusanya,lanjut Prof Muhammad Soleh Ridwan, biasanya ditujukan kepada dinas-dinas kementrian di pemerintahan negara Indonesia.

“Jadi jika sudah ditetapkan WBTBI akan terjadi kolaborasi antara degoverment praktiks sektor dalam atau luar negeri. Terlebih didalam program no 17 diantaranya berkaitan kolaborasi internasional dibidang seni dan budaya. Ini akan menampilkan ciri khas dari satu bangsa,” pungkasnya. (Her)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist